Unpad Gelar Tatap Muka Terbatas Mulai Oktober, Mahasiswa Wajib Vaksin dan Check In Lewat PeduliLindungi

13 September 2021, 15:40 WIB
Gedung Rektorat Unpad.* /Dadan Triawan

MAPAY BANDUNG - Universitas Padjadjaran akan memulai kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada akhir Oktober mendatang. Rencana ini sejalan dengan instruksi Kemendikbudristek mengenai pembukaan kampus secara bertahap di wilayah yang masuk PPKM level 1–3.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S. Kartasasmita mengatakan, untuk sementara, pembukaan pembelajaran tatap muka didahulukan untuk kegiatan laboratorium atau praktikum yang membutuhkan perolehan keterampilan (skill acquisition) yang tidak dapat diselenggarakan secara daring.

“Untuk kegiatan tatap muka di kelas, perkuliahan akan tetap dilakukan secara daring,” kata Arief.

Lebih lanjut Arief menegaskan, untuk dapat mengikuti kegiatan laboratorium atau praktikum dalam kampus, mahasiswa dipersyaratkan mendapatkan izin penuh dari orang tua.

Baca Juga: BREAKING! Helikopter Bell 429 PK-CAW Milik Kemenhub Terguling di Curug Tangerang

Bagi mahasiswa yang tidak mendapat izin orang tua atau kesulitan transportasi menuju kampus, Unpad tetap memberikan fasilitas praktikum secara daring atau memberikan keringanan untuk menunda kegiatan tersebut di tahun depan tanpa dikenai sanksi dari sisi kredit atau masa studi.

Syarat lain adalah mahasiswa harus sudah tuntas melakukan vaksinasi dan datanya tercatat pada aplikasi PeduliLindungi. Hal ini diperlukan karena ke depan untuk dapat masuk ke dalam kampus Unpad, mahasiswa wajib mengisi aplikasi AMARI dan melakukan check in melalui aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu untuk kesiapan sarana, kata Arief, Unpad akan mengatur jumlah mahasiswa yang berada di laboratorium, serta memadatkan waktu pembelajaran sehingga mahasiswa tidak perlu ada di sekitar kampus Unpad sepanjang semester.

“Kita batasi dengan mengikuti protokol kesehatan. Kita akan atur agar pelaksanaan praktikumnya sekitar 1-2 bulan saja,” imbuhnya.

Baca Juga: Pacitan Berpotensi Diterjang Tsunami 28 Meter, BMKG Peringatkan Skenario Terburuk

Unpad juga mempersilahkan mahasiswa yang berasal dari luar Sumedang atau Bandung Raya yang tidak memiliki tempat bermukim untuk menggunakan asrama dalam kampus sebagai lokasi singgah selama mengikuti kegiatan laboratorium atau praktikum.

Bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan membutuhkan kehadiran fisik di kampus maupun mahasiswa Pascasarjana dalam jumlah terbatas, akan dilakukan juga penjadwalan kehadiran dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Persiapan lainnya adalah pelaksanaan vaksinasi yang menyeluruh. Dalam mendukung percepatan pembukaan kampus, Unpad telah berhasil melaksanakan vaksinasi bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, keluarga dosen dan tenaga kependidikan, hingga masyarakat di sekitar kampus Bandung dan Jatinangor.

Vaksinasi dilaksanakan oleh tim Satgas Covid-19 bersama sejumlah relawan mahasiswa.

Baca Juga: Dijamin Ampuh! Resep Sehat di Masa Pandemi ala dr. Zaidul Akbar

Rangkaian kegiatan vaksinasi tersebut sudah dilakukan mulai 24 Juli hingga 12 September. Hal ini merupakan upaya kontribusi Unpad dalam mendukung percepatan vaksinasi di wilayah Jawa Barat sekaligus mendukung pencapaian kekebalan komunitas (herd immunity) di wilayah sekitar kampus.

Arief mengingatkan, meski ada kebijakan pelonggaran membuka kampus, mahasiswa tetap wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Mohon disikapi dengan bijak dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan klaster baru di Unpad,” kata Arief.

Selain itu, Unpad juga tengah memfinalisasi kesiapan fasilitas dan lingkungan kampus sesuai protokol kesehatan semaksimal mungkin dalam menyongsong pembelajaran tatap muka terbatas.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Unpad

Tags

Terkini

Terpopuler