Ketua PHRI Jabar Sebut Tahun Ini Menjadi Lebaran Terpahit Bagi Industri Hotel dan Restoran

10 Mei 2021, 10:16 WIB
Salah satu kamar hotel di Kota Bandung /PRFMNEWS.

MAPAY BANDUNG - Lebaran harusnya dapat menjadi moment untuk industri perhotelan dan restoran mendapatkan keuntungan yang berlipat.

Namun situasi Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021 kali ini juga masih belum jauh berbeda dengan tahun lalu.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar) Herman Muchtar bahkan mengatakan, Lebaran kali ini menjadi yang terpahit bagi industri hotel dan restoran.

Baca Juga: Diduga Terseret Kasus Lelang Jabatan, KPK OTT Bupati Nganjuk

Pasalnya kebijakan pembatasan atau larangan pergerakan masyarakat telah diberlakukan.

Tak hanya hotel dan restoran, kata Herman, industri transportasi pun terkena imbas yang sama.

"Jadi, ya memang Lebaran ini Lebaran yang terpahit ya saya kira, yang dirasakan oleh pengusaha dibidang perhotelan, restoran, transportasi juga," katanya saat On Air di Radio PRFM News Channel Minggu 9 Mei 2021 malam.

Menurutnya, pembatasan mobilitas masyarakat pada akhirnya mengurungkan rencana mereka untuk dapat menggunakan jasa hotel yang ada diberbagai daerah di Indonesia termasuk di Jawa Barat.

Ini menjadi penyebab, industri perhotelan menjadi bagian yang okupansi atau tingkat keterisiiannya lebih sedikut dengan dua industri lainnya.

Baca Juga: Jadwal Adzan Magrib Hari Ini 10 Mei 2021 untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya

"Sebab dengan dibatasinya pergerakan perjalanan masyarakat ini sudah jelas okupansi hotel berada di posisi yang paling rendah seperti awal pandemi," terangnya.

Meskipun begitu, secara pribadi dan sebagai Ketua PHRI, dirinya mendukung usaha pemerintah untuk menuntaskan masalah pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Ia mengaku, di tengah usaha yang sedang dilakukan pemerintah, anggota PHRI yang merupakan pengusaha hotel dan restoran pun sedang dalam kondisi terpuruk.

"Secara pribadi dan selaku Ketua PHRI sangat mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, walaupun kita juga memahami anggota-anggota PHRI sekarang terpuruk," lanjutnya.

Ia dan anggota PHRI lainnya berusaha memahami bahwa pandemi in iharus segera berlalu agar tidak berkepanjangan.

Baca Juga: H-2 Lebaran Harga Kepokmas di Jawa Barat Masih Normal, Berikut Daftar Lengkapnya

"Tapi kalau pandemi ini tidak juga cepat berlalu ini akan semakin lama penderitaan yang dirasakan oleh semua pengusaha," terangnya.

Hingga saat ini memang Herman belum mendapatkan data mengenai dampak pandemi terhadap hotel dan resotran.

Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, kata Herman, dirinya mendapatkan ada sekira 500 hotel dan 200 restoran yang tutup di Jawa Barat.

Lalu bangaimana dengan kondisi saat ini? Herman menerangkan, H-5 dan H-4 Lebaran biasanya hotel sudah full booking dari para tamu yang akan menginap.

Okupansinya cukup tinggi beberapa hari sebelum libur Hari Raya Idul Fitri. Namun hal itu tidak terjadi saat ini karena kebijakan soal larangan mudik yang sudah diberlakukan sejak tanggal 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021 mendatang.

Baca Juga: Terungkap! Satu Keluarga yang Mudik Jalan Kaki, Rupanya Warga Cangkuang Kabupaten Bandung

"Padahal h-4 h-5 itu biasanya udah fullbook, sekarang mah gak ada. Ada satu hotel sudah di booking jadi 20 persen okupansi akhirnya batal juga jadi tinggal 6 persen," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: PRFM

Tags

Terkini

Terpopuler