Baca Juga: Pemkot Bandung Ajak Tokoh Agama Ubah Persepsi Warga Soal Sampah dari Rujit Jadi Barokah
Myanmar pada umumnya menolak kewarganegaraan Rohingya hingga memicu perang saudara di seluruh negeri akibat kudeta militer pada tahun 2021.
Sementara di kamp-kamp yang tertutup di wilayah Myanmar, para pengungsi mengeluhkan kekerasan kepada wanita dan anak, kurangnya sekolah, hingga terbatasnya jatah makan.
Program pangan dunia PBB yang menjadi sumber bahan makanan bagi warga Rohingya bahkan telah memotong jatah uang bulanan sebanyak dua kali pada tahun ini menjadi Rp124 ribu per bulan.
Baca Juga: REVIEW: Persib Kalah dari Persik di Kandang Sendiri hingga Debut Kevin Tak Berjalan Manis
Lebih lanjut, UNHCR memperingatkan kepada Indonesia dan Malaysia jika pengungsi Rohingya akan semakin banyak mendarat di beberapa tepi pantai.
Pasalnya bulan Desember menjadi musim berlayar tahunan, sehingga perairan di wilayah Laut Andama relatif tenang dan hal ini yang akan dilakukan pengungsi Rohingya di Bangladesh untuk melakukan perjalanan.
Jumlah pengungsi Rohingya yang tahun ini tiba kemungkinan besar akan terus meningkat seiring kondisi yang buruk di Bangladesh