Network
MAPAY BANDUNG - Gempa berkekuatan 7.8 magnitude yang mengguncang Turki tetiba saja membuat dunia menjadi heboh.
Bagaimana tidak, gempa besar tersebut seketika membuat Turki porak poranda.
Bahkan menurut laporan, gempa yang terjadi di Turki dan terasa hingga Suriah menewaskan lebih dari 3000 jiwa.
Nampak dalam video yang beredar, banyak bagunan bertingkat di Turki luluh lantak akibat guncangan dahsyat tersebut.
Baca Juga: Akhiri Masa Jabatan Gubernur Jabar Tahun Ini, Ridwan Kamil Ditagih Revitalisasi Pasir Heunceut
Bahkan jalanan pun terlihat belah dan rusak parah.
Selain kerusakan yang sangat parah, terdapat sebuah fenomena aneh sebelum gempa Turki terjadi.
Di Media sosial, beredar sebuah penampakan gumpalan awan aneh yang terlihat di langit Turki, beberapa minggu sebelum terjadi gempa. Banyak netizen menganggap awan tersebut sebagai awan penanda bencana.
Namun benarkah hal tersebut? simak penjelasannya berikut ini.
Dikutip MapayBandung.com dari akun TikTok @goesmuezz, Selasa 7 Februari 2023, terlihat jelas gumpalan awan menyerupai dua lapis donat melayang di langit Turki.
Gumpalan awan tersebut tampak sangat mencolok, karena langit Turki terlihat bersih dari awan dan asap.
Dalam captionnya, sang pemilik akun pun menuliskan "Fenomena awan sebelum gempa Turki"
Menyaksikan video tersebut, netizen pun berbondong-bondong memberikan beragam komentar.
Baca Juga: 3 Fakta Kasus Ayah Aniaya Anak Kandung hingga Tewas: Motif Pelaku hingga Ditinggal Ibu Kerja di Arab Saudi
Bahkan tak sedikit netizen yang menganggapnya sebagai awan penanda bencana.
"Kata orang Jepang tanda-tanda gempa diawali dengan munculnya awan menggumpal kaya gitu, ternyata benar adanya," tulis nama***
Ada juga yang pernah menyaksikan penampakan serupa, beberapa hari sebelum gempa di Kota Palu.
"Saya pernah video awan seperti ini, sebelum gempa di Kota Palu," ujar Dewi***
Mencoba memastikan pandangan tersebut, tim MapayBandung.com pun mencoba mencari tahu jenis awan apa yang terekam di langit Turki. Ternyata, awan tersebut disebut sebagai awan Lenticular atau Lenticular Clouds.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi pada BMKG Klas 1 Serang, Tarjono, awan lenticular terbentuk dari angin yang bertiup dari pegunungan.
"Lenticular clouds merupakan awan gelombang orografrik berbentuk lensa yang terbentuk ketika udara stabil dan angin bertiup menlintasi bukit dan pegunungan," ujarnya, dikutip dari Kabar Banten.
Meski berbentuk aneh dan cukup menyeramkan saat dipandang, Tarjono menambahkan jika penampakan tersebut adalah fenomena biasa.
Baca Juga: Inilah 7 Cara Mengetahui Usia Burung Perkutut Lokal, Ingat-ingat! Kolektor Wajib Tahu
"Itu merupakan fenomena biasa," sambungnya.
Penampakan awan lenticular juga lazim ditemui di puncak gunung, biasanya juga berbentuk serupa tornado.
Jadi tidak disebutkan jika awan tersebut merupakan awan penanda bencana khususnya gempa bumi.***
