Penolakan raja terhadap hasil pertemuan états tiga dan penolakan terhadap keputusan menteri ternama, Jacques Necker, membuat amarah rakyat semakin bergejolak. Kekacauan terjadi di seluruh penjuru kota Paris.
Dilansir dari diplomatie.gouv.fr, pada Juli, Raja Louis XVi meminta tentara kerajaan untuk diturunkan ke jalanan menahan massa yang mengamuk. Kericuhan antara rakyat dan tentara kerjaan pun tak dapat terhindar.
Salam prosesnya rakyat mendatangi Penjara Bastille untuk mengambil alih persenjataan dan membebaskan tahanan politik raja. Pemberontakan ini dianggap menjadi simbol atas kemenangan rakyat Perancis terhadap Ancien Régime atau Rezim Lama.
La Fête de Fédération dirayakan setiap 14 Juli atas kebebasan rakyat Perancis dari monarki absolut. Dimana tiap tanggal 14 Juli terdapat parade tentara yang berjalan di Champs-Élysées.
Sejak saat itu, negara Perancis dikenal dengan negara yang menganut nilai liberté, égalité, et fraternité. Atau dalam bahasa Indonesia menjadi kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.***(Meitri Lathifah/Job Training)