Alasan Tak Terduga Mengapa Huruf Thailand dan Aksara Jawa Terlihat Sama

- 24 Oktober 2021, 16:42 WIB
Aksara Jawa (carakan atau nglegena).
Aksara Jawa (carakan atau nglegena). /PORTAL JEMBER/Woro Auliadana Balkis

Setelah itu Bahasa Brahmi terbagi juga menjadi dua, antara Aksara Brahmi India Utara dan Aksara Brahmi India Selatan.

Dan pada akhirnya Aksara Brahmi dari India Selatan ini yang menyebar ke Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, Thailand, beberapa kerajaan di Indonesia, Vietnam dan juga Filipina. Lebih tepatnya pada kerajaan Hindu-Budhanya.

Ciri-ciri dari Aksara Brahmi ini adalah ada beberapa huruf yang berbeda namun bunyinya sama.

Pada Abugida Aksara dan Aksorn memiliki Pallawa Alphabet, yakni turunan Aksara dari Brahmi.

Baca Juga: Disdik Sebut Kegiatan PTM di 14 Sekolah di Kota Bandung Dihentikan Sementara Mulai Besok

Dan Palawa merupakan Aksara yang penting bagi kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Istilah Palawa pertama kali dipakai oleh arkeolog dari Belanda, Nicholas Johannes Krom yang mengambil dari dinasti Palawa, dinasti yang pernah berkuasa di Selat India pada abad ke 4-9 masehi.

Setelah itu Aksara Palawa bertransformasi menjadi Aksara Pasca Palawa, yang muncul diberbagai tempat di Asia Tenggara.

Di Indochina, Aksara Palawa ini berkembang menjadi Aksara Khmer kuno, cikal bakalnya aksara Thai dan Aksorn.

Di Pulau Jawa, Aksara Palawa ini berkembang menjadi Aksara Kawi atau disebut juga Aksara Jawa kuno.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x