Alasan Tak Terduga Mengapa Huruf Thailand dan Aksara Jawa Terlihat Sama

- 24 Oktober 2021, 16:42 WIB
Aksara Jawa (carakan atau nglegena).
Aksara Jawa (carakan atau nglegena). /PORTAL JEMBER/Woro Auliadana Balkis

Aksorn dan Aksara dipercaya berasal dari Aksara Aramaic atau Aksara aram yang dipakai di Bahasa Aram.

Bahasa aram ialah bahasa yang sudah ada sejak abad ke-12 sebelum masehi, dan pertama kali ditulis pada abad ke-10 sebelum masehi.

Baca Juga: 8 Fakta Mistis Saat Gibran Hilang di Gunung Guntur, Salah Satunya Bertemu Tuyul yang Tersesat

Pada tahun 700 sebelum masehi, Bahasa Aram mulai menyebar, dan aksen-aksen Bahasa Aram yang lain mulai bermunculan, seperti di Mesopotamia, Babilonia, Levant dan Mesir, mereka menggunakan Bahasa Aram dengan logat yang berbeda-beda.

Pada saat itu Bahasa Aram mulai tercampur dengan bahasa lain hingga akhirnya yang mengerti Bahasa Aram yang murni hanya orang-orang kerajaan, seperti pada kitab raja-raja.

Raja Hizkia ialah Raja dari Yehuda diketahui bernegosiasi dengan duta besar dari Asyur dengan menggunakan Bahasa Aram, agar percakapan mereka tidak dimengerti oleh orang awam.

Pada tahun 600 sebelum masehi, Raja Kanaan menulis surat untuk Firaun menggunakan Bahasa Aram.

Karena Bahasa Aram sudah menyebar ke berbagai belahan dunia, akhirnya turunan bahasanya pun menjadi banyak, salah satu turunannya adalah Aksara Brahmi.

Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki Sebut Galau Sebagai Penyakit Paling Berbahaya yang Setara Kanker

Aksara Brahmi adalah Aksara yang dipakai di India pada masa kerajaan Asoka pada tahun 270-232 sebelum masehi.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x