BRAGA, MAPAY BANDUNG - Polisi membubarkan keributan antara 2 geng wanita transgender Thailand dan Filipina yang terjadi beberapa waktu lalu.
Keributan antara 2 geng besar ini terjadi di distrik Soi Sukhumvit pada Senin malam 4 Maret 2024 waktu Bangkok.
Polisi tiba di lokasi usai menerima laporan bahwa sekitar 20 transgender Filipina menyerang dua wanita transgender Thailand yang merupakan warga lokal.
Baca Juga: Travel Vlogger Spanyol Diperkosa di India, Suaminya Ditodong Pisau
Mengutip dari laman bangkokpost, serangan pertama kali yang dilakukan geng transgender Filipina direkam dan diunggah secara online ke sosial media X hingga menjadi viral.
Setelah kabar tersebut menjadi ramai di sosial media Thailand, banyak wanita transgender Thailand dipanggil melalui media sosial untuk berkumpul di lokasi guna merespons serangan tersebut untuk menuntut balas.
Polisi membawa orang-orang yang terlibat dalam perkelahian tersebut ke stasiun Lumpini, Bangkok, untuk dimintai keterangan dan mengusir pendukung yang mengikuti mereka ke stasiun.
Baca Juga: Ide Jualan Buka Puasa 2024: Resep Gohyong Ayam Viral Dijamin Banjir Cuan di Ramadhan 2024
Sementara itu polisi di Soi Sukhumvit mencegah terjadinya bentrokan lebih lanjut antara ratusan transgender Thailand dan Filipina.
Salah satu dari transgender Thailand terluka dalam perkelahian tersebut, menurut seorang saksi mata menjelaskan bahwa kedua faksi tersebut sudah sering bertikai di masa lalu.
Meskipun demikian, kekerasan fisik yang terjadi antara dua geng ini adalah kali pertama.
Baca Juga: Tomoro Coffee Buka di Singapura, Siap Jadi Brand Internasional, Menuju 1000+ Store di 2024
Sementara itu kepala stasiun Lumphini, Pol. Col. Yingyos Suwanno, mengatakan bahwa petugas dikirim ke lokasi untuk menghentikan pertarungan, memastikan keamanan publik.
Hingga saat ini penyidik tengah melakukan wawancara dengan kedua geng serta saksi untuk menentukan bagaimana pertarungan tersebut dimulai.
Mereka juga akan memeriksa dokumen perjalanan dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum imigrasi yang dilakukan oleh transgender Filipina.***