Ceko dan Slovakia Beri Peringatan, Masyarakat yang Belum Divaksin Bakal Sulit Kemana-mana

19 November 2021, 21:13 WIB
Info vaksin dosis 1 dan 2 jenis Sinocac di Daerah Istimewa Yogyakarta. /Pixabay.com/ WiR_Pixs



MAPAY BANDUNG - Republik Ceko dan Slovakia mulai memperketat aturan bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Hal ini dilakukan agar masyarakat mulai tergerak dan terdorong untuk melakukan vaksinasi.

Langkah pemerintah Republik Ceko dan Slovakia ini terinspirasi dari keberhasilan pemerintah Austria dan Jerman, dalam menangani masyarakat yang 'bandel' menolak vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Arteria Dahlan Sebut Penegak Hukum Tidak Bisa Kena OTT, Wakil Ketua KPK: Itu Bertentangan

Jadi, hanya masyarakat yang telah divaksin yang bisa mengakses berbagai fasilitas umum seperti restoran, dan beberapa layanan lainnya.

Langkah ini juga dikonfirmasi Menteri Kesehatan Republik Ceko, Adam Vojtech.

Adam mengatakan jika hal tersebut dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar bersedia mengikuti vaksinasi.

"Tujuan utama kami dalam membuat aturan ini, untuk memotivasi masyarakat agar mau divaksin," ucap Adam, dikutip MapayBandung.com dari Reuters, Jumat 19 November 2021.

Baca Juga: Wajib Coba Nih! Minuman Ini Cocok untuk Diet, Rasanya Enak dan Bikin Kenyang Kata dr. Zaidul Akbar

Motivasi pemerintah Republik Ceko dan Slovakia untuk menggencarkan vaksinasi sangat wajar.

Pasalnya, angka vaksinasi di negara mereka sangat rendah jika dibandingkan dengan capaian vaksinasi di negara Eropa lainnya.

Namun, rencana pemerintah untuk menggencarkan vaksinasi ini nampaknya mendapat penolakan dari sejumlah masyarakat.

Bahkan, sekitar 10.000 pengunjuk rasa menentang rencana pembatasan aturan yang ditujukan bagi masyarakat belum divaksin.

Baca Juga: Waduh, Blanko e-KTP di Kota Bandung Menipis, Layanan Pembuatan KTP Alami Keterlambatan

Salah seorang juru bicara Rumah Sakit Universitas St Anna di Brno, mengatakan rencana pembatasan itu bukanlah ide yang bagus.

"Kami khawatir jika pada Senin nanti, pembatasan akan diberlakukan lebih ketat lagi, karena dampaknya akan sangat buruk," ucapnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler