MAPAY BANDUNG - Sebuah video bertuliskan pantai Pangandaran surut dan kering akibat gempa bumi, viral di media sosial.
Unggahan video memperlihatkan keringnya air laut diduga pantai Pangandaran, membuat netizen ketakutan.
Terlebih bagi mereka yang tinggal disekitar pesisir pantai Pangandaran, yang mulai khawatir akan ancaman tsunami, usai menyaksikan video tersebut.
Video berdurasi 17 detik itu, juga menyematkan sebuah narasi yang berbunyi ‘pantai Pangandaran air laut kering, semua waspada’
Baca Juga: Resep Kreasi Nugget Balado Gurih dan Pedas, Bisa Jadi Ide Jualan yang Datangkan Cuan
Tak hanya itu, sang pemilik akun juga menambahkan caption bernada menakut-nakuti ‘air laut kering pasca gempa bumi’
Lalu apakah fenomena air laut yang mengering benar-benar terjadi di pantai Pangandaran?
Mungkinkah fenomena tersebut disebabkan oleh guncangan gempa bumi? Simak penjelasannya disini.
Memastikan kebenaran kabar yang beredar, tim MapayBandung.com melakukan sebuah penelusuran.
Melalui informasi yang diungkap turnbackhoax.id, tim MapayBandung.com menemukan sebuah fakta yang mencengangkan.
Ternyata, klaim mengenai keringnya air laut Pantai Pangandaran adalah informasi yang salah.
Faktanya, fenomena air laut surut tersebut bukan terjadi di Pangandaran namun di Pantai Sampur, Kepulauan Bangka Belitung.
Informasi tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Iman Fatchurochman.
Menurut Iman, fenomena air laut surut di Pantai Sampur, Bangka Belitung merupakan hal yang biasa.
Fenomena alam itu juga tidak berkaitan dengan ancaman tsunami kata Iman.
Bahkan Iman menegaskan, fenomena air laut yang surut di Bangka Belitung tidak dipicu oleh gempa bumi.***