Harga Beras Kian Meroket, Pemkot Bandung Jajaki Sorgum Jadi Alternatif Pengganti Beras

- 17 Februari 2024, 06:30 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar. /Humas Kota Bandung

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Harga beras di pasar hingga saat ini masih melambung tinggi, hal tersebut memaksa semua pihak tak terkecuali Pemerintah Kota Bandung mencari solusi untuk mengatasinya.

Sebagai alternatif pengganti beras, Pemkot Bandung tahun ini berupaya untuk membudidayakan tanaman sorgum.

Baca Juga: Disini Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Ini Sabtu 17 Februari 2024

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, kebijakan tersebut telah lama digulirkan. Namun, baru akan direalisasikan di tahun 2024 ini.

 

"Mudah-mudahan ini bisa jadi salah satu alternatif karena memang harus diupayakan terus alternatif pangan selain beras," kata Gin Gin, dikutip MapayBandung.com dari Humas Kota Bandung, Sabtu 17 Februari 2024.

Baca Juga: Jadwal Barongsai di Mall Kota Bandung Sabtu-Minggu, 17 dan 18 Februari 2024

Menurutnya, sudah waktunya ada sebuah terobosan kebijakan untuk alternatif selain beras sebagai pangan pokok melalui pangan-pangan lokal yang punya nilai karbohidrat seperti beras.

Selain itu, Gin Gin juga menambahkan, perlu ada teknologi yang tepat dalam mengolah sorgum hingga bisa nyaman dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga: Siapa Sangka, Dikira Cinta-cintaan Asal Usul Nama Margacinta Bandung Ternyata Berasal dari Nama Ini!

"Lalu, sorgum ini multifungsi, semua bagian dari sorgum itu mulai batang, daun, termasuk pasti buahnya bisa bermanfaat. Salah satunya bisa dijadikan pakan ternak. Apalagi sekarang pakan ternak (jagung) itu lagi naik juga harganya," katanya.

Meski demikian, ia juga mengakui bahwa perlu waktu penyesuaian termasuk pengenalan agar masyarakat bisa menerima sorgum dan pangan lokal lainnya sebagai makanan pokok pengganti beras.

Baca Juga: Asal Usul Nama Buahbatu: Daerah Padat di Bandung Hasil Pemekaran Dua Wilayah, Begini Sejarahnya

"Beberapa daerah di Indonesia sudah mengembangkan lebih dulu pangan selain beras. Memang tidak mudah juga untuk mengubah kebiasaan masyarakat dari mengkonsumsi beras," ucap Gin Gin.

"Misalnya sehari cukup satu kali konsumsi beras. Kemudian di waktu makan berikutnya bisa dengan non beras untuk mengurangi kebutuhan pangan yang tinggi," ucapnya.*** 

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah