Baca Juga: 3 Kebiasaan Bikin Tubuh Sehat Walau Sering Makan Mie Instan, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Pada masa kedudukan Jepang, pusat layanan kesehatan ini berfungsi sebagai rumah sakit militer. Pasca kemerdekaan, rumah sakit berpindah tangan dibawah pengawasan pemerintah Indonesia, dengan nama RS Cibadak.
Tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada dibawah pengawasan departemen kesehatan.
Rumah sakit pun kembali mengalami perubahan nama menjadi rumah sakit unum Dr Hasan Sadikin (RSHS) pada tahun 1967.
3. Rumah Sakit Borromeus
Rumah sakit Borromeus telah berdiri sejak tahun 1921. Rumah sakit ini berada di Jalan Ir H Juanda No 100, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Baca Juga: Innalillahi, Pria di Bandung Meninggal Dunia Usai Tersambar Petir Saat Bermain Bola
Pembangunan RS ini di inisiasi oleh enam biarawati dan Tarekat Cinta Kasih Gereja Santo Carolos Borromeus.
Keenam biarawati tersebut adalah Sr Crispine CB, Sr Judith CB, Sr Gaudentia CB, Sr Ludopha CB, Sr Ambrosine CB, dan Sr Lioba CB.
Sebelumnya, keenam suster menggunakan bangunan bekas poliklinik milik dokter Merz di Jalan Dago, yang sudah lama ditinggalkan.