Berada dibawah kekuasaan Kolonial Belanda, kawasan yang sekarang menjadi Kota Cimahi merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bandung.
Dulu, RS Dustira bernama Militaair Hospitaal Te Tjimahi, bergungsi sebagai rumah sakit militer, dan berdiri di atas lahan seluas 14 hektar.
Tahun 1942-1945 pada masa pendudukan Jepang, RS Dustira digunakan sebagai kamp perawatan tawanan tentara Belanda dan Jepang.
Tahun 1949 merupakan thun yang sangat bersejarah. Karena pada tahun tersebut, Belanda resmi menyerahkan Militaair Hospitaal kepada TNI. Serah terima diwakili oleh Letkol dr. Kornel Singawinata.
Militaair Hospotal Te Tjimahi pun berubah nama menjadi Rumah Sakit Territorium III.
Tanggal 19 Mei 1956, tepatnya saat perayaan Hari Ulang Tahun Teritoriu III/Siliwangi yang ke-10, RS Teritorium III resmi berubah nama menjadi RS Dustira.
Perubahan nama dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya, atas perjuangannya dan sikap patriotisme selama masa peperangan.
Itulah sekarah rumah sakit tertua di sekitar Kota Bandung, yang terjyata bukan RS Hasan Sadikin.***