Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada tahun 1949,
Militare Hospital diserahkan oleh militer Belanda kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyerahan ini diwakili oleh Letkol Dokter Kornel Singawinata.
Sejak saat itu, namanya diganti menjadi Rumah Sakit Territorium III, dengan Letkol Dokter Kornel Singawinata sebagai Kepala Rumah Sakit yang pertama.
Tujuh tahun berselang, tepatnya pada tanggal 19 Mei 1956, Panglima Territorium III/Siliwangi, Kolonel Kawilarang, menetapkan nama rumah sakit ini dengan nama RS Dustira Cimahi.
Pengubahan nama ini dilakukan pada saat perayaan Hari Ulang Tahun Territorium III/Siliwangi yang ke-10.
Penamaan RS Dustira Cimahi dilakukan sebagai wujud penghargaan terhadap jasa-jasa Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya.
Kala itu, ia telah menunjukkan itikad dan patriotismenya membantu para pejuang di medan peperangan.
Dia juga memberikan pertolongan kepada para korban peperangan, terutama di wilayah atau front Padalarang.