Sejarah Pasar Baru Bandung yang Jadi Tempat Favorit Saudagar Pribumi, Arab, dan China di Masa Lalu

- 18 Januari 2024, 17:00 WIB
Pasar Baru Bandung
Pasar Baru Bandung /Kodar Solihat/DeskJabar

 

 

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Pasar Baru merupakan pasar tradisional yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata Nomor 152, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Pasar Baru yang kini bernama Pasar Baru Trade Center ini memiliki kisah menarik dan sejarah yang panjang.

Pasar Baru pada zaman dahulu jadi tempat favorit berjualan para saudagar pribumi, Arab, dan Cina. Saat ini, Pasar Baru jadi tujuan wisata belanja populer warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Bandung.

Pasar ini menawarkan berbagai macam barang yang sebagian besar adalah sandang dengan harga terjangkau dan ekslusif.

Baca Juga: Tertimpa Bendera Partai, Sepasang Lansia di Jakarta Alami Kecelakaan Sampai Patah Tulang

Sejarah

Dilansir MapayBandung.com dari Pikiran Rakyat pada Kamis 18 Januari 2024, Pasar Baru memiliki sejarah panjang dari zaman Belanda.

Ketika Belanda membangun Kota Bandung, para pedagang dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Banten, Pekalongan, Palembang, berdatangan, untuk mengadu nasib di kota kembang. Selain pribumi, pendatang dari China dan Arab juga berdatangan.

Pasar Baru merupakan pasar tradisional yang dibangun sebagai pengganti pasar daerah pecinan yang pernah dibangun pada tahun 1884 silam.

Pasar ini menjadi tempat untuk menampung para pedagang yang berasal dari pasar Tjigoeriang di Kepatihan. Saat itu Pasar Kepatihan yang dibangun tahun 1812 terbakar akibat huru-hara Munada pada 30 Desember 1842.

Munanda merupakan seorang Cina Muslim dari Kudus yang bertumbuh besar di Cianjur, lalu ia pindah ke daerah Bandung.

Munanda mulai bekerja di Begel menjadi residen, namun ia mengkhianati kepercayaan atasannya karena kasus penyelewengan dana, sehingga dipenjarakan dan disiksa oleh Begel.

Karena tidak terima dengan perlakuan tersebut, Munanda melakukan aksi balas dendam dengan membakar Pasar Ciguriang yang kini menjadi tempat pertokoan Kings, Kepatihan.

Baca Juga: Sadis! Kronologi Pria di Bandung Tewas Dibunuh, Korban Dianiaya Pakai Pisau Cutter

Hal unik dari Pasar Baru

Jika menyusuri kawasan Pasar Baru, pasti terdapat beberapa jalan besar atau gang kecil yang bernama Dulatip, Tamim, Alkateri, Ence Aziz, Durman, dan nama jalan lainnya.

Nama-nama yang disebutkan itu bukanlah nama sembarangan, namun bukan pula nama yang diambil dari pahlawan.

Namun, nama-nama ini diambil dari para saudagar pribumi yang dulu sempat tinggal dan melakukan usaha perdagangan di tempat tersebut.

Pasar Baru dibangun tahun 1906 dan sebagian besar bangunannya sudah dalam bentuk pasar yang permanen, karena sudah banyak jajaran toko bagian depan dan los-los pasar dibagian belakang.

Pada tahun 1930, di Pasar Baru sudah semakin banyak bangunan permanen yang besar dan bertingkat.

Lalu pada 1935, Pasar Baru menyandang predikat pasar terbersih dan tertata rapi di Pulau Jawa.

Baca Juga: UNIK! Pasar Tradisional di Bandung Ini, Kini Berubah Total Jadi Tempat Nongkrong Keren, Padahal Dulu Kumuh

Pasar Baru dibangun kembali tahun 1970 dengan versi yang lebih modern, namun tidak menghilangkan kesan tradisionalnya.

Pada tahun 2001, Pasar Baru dibangun ulang menjadi konsep modern seperti toko bertingkat, dan tak hanya menjual bahan pangan saja namun berbagai macam barang.

Sejak saat itu suasana pasar tradisional mulai memudar, sehingga Pasar Baru dengan konsep modern diresmikan pada 21 Agustus 2003, dengan nama Pasar Baru Trade Center.

Adanya pasar versi modern ini menimbulkan berbagai masalah, seperti kemacetan lalu lintas, area parkir yang memenuhi ruas jalan, hingga pedagang kaki lima yang berantakan memenuhi trotoar.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah