Sejarah
Sungai Cikapundung erat kaitannya dengan peradaban Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Sejak dahulu keberadaan Sungai yang mengalir sepanjang 28 KM tersebut memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat.
Orang-orang menggunakan sumber air di Cikapundung untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan lain-lain.
Bahkan banyak anak remaja yang sering berenang di Sungai Cikapundung kala itu. Keberlimpahan air di Sungai Cikapundung, tetap jadi manfaat bagi masyarakat Kota Bandung hingga hari ini.
Dikutip laman Citarum Harum, PDAM Tirtawening menggunakan Sungai Cikapundung sebagai sumber air bersih.
Baca Juga: Soal Cedera Rachmat Irianto, Dokter Persib Beri Kabar Baik: Hasilnya...
Debit air sebanyak 840 1/dtk, 200 1/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Badaksinga. Sedangkan 600 1/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Dago Pakar dan 40 1/dtk diolah di Mini Plant Dago Pakar.
Sumber air dari PDAM Tirtawening ini kemudian dialirkan ke ribuan rumah warga Kota Bandung sebagai air bersih untuk minum, mandi, dan kebutuhan lainnya.
Itulah asal-usul nama dan sejarah Sungai Cikapundung, salah satu sungai terkenal di Bandung.***