Asal-usul Nama Sungai Cikapundung yang Kerap Sebabkan Banjir, Ternyata Diambil dari Sini

- 12 Januari 2024, 12:00 WIB
Sungai Cikapundung, anak sungai Citarum terpanjang di Kota Bandung.
Sungai Cikapundung, anak sungai Citarum terpanjang di Kota Bandung. /Citarum Harum - Pemprov Jabar

BRAGA - MAPAYBANDUNG.COM - Warga Kota Bandung dihebohkan dengan meluapnya air Sungai CIkapundung akibat hujan deras yang terjadi Kamis 11 Januari 2024.

Luapan Sungai Cikapundung berdampak pada ratusan warga yang bermukim di Gang Apandi, Kelurahan Braga menjadi kebanjiran.

Berbicara tentang Cikapundung, nama sungai ini ternyata memiliki sejarah dan asal-usul nama yang menarik.

Baca Juga: Alhamdulillah! 5 Bansos Mulai Cair 12 Januari 2024, Pemegang Kartu KKS Merah Putih Pasti Full Senyum

Asal-usul Nama

Dikutip MapayBandung.com dari artikel Pikiran Rakyat berjudul "Ini Sejarah Sungai Cikapundung" yang diunggah pada 21 Mei 2017, Cikapundung berasal dari dua kata.

Ci, yang berarti air atau bisa juga sungai, kemudian Kepundung atau Kapundung, sebuah pohon berbuah yang banyak tumbuh di sekitar aliran sungai.

Aliran Sungai Cikapundung berasal dari Curug Ciomas, Lembang, atau berhulu di Curug Bukit Tunggul, Bandung Barat. Namun ada juga yang berpendapat jika hulu Cikapundung berada di Maribaya, Kabupaten Bandung Barat, dan bermuara di Sungai Citarum.

Baca Juga: Daftar Jalan di Kabupaten Bandung yang Terendam Banjir Pagi Ini, Ada yang Tidak Bisa Dilalui Kendaraan

Sejarah

Sungai Cikapundung erat kaitannya dengan peradaban Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Sejak dahulu keberadaan Sungai yang mengalir sepanjang 28 KM tersebut memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat.

Orang-orang menggunakan sumber air di Cikapundung untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan lain-lain.

Bahkan banyak anak remaja yang sering berenang di Sungai Cikapundung kala itu. Keberlimpahan air di Sungai Cikapundung, tetap jadi manfaat bagi masyarakat Kota Bandung hingga hari ini.

Dikutip laman Citarum Harum, PDAM Tirtawening menggunakan Sungai Cikapundung sebagai sumber air bersih.

Baca Juga: Soal Cedera Rachmat Irianto, Dokter Persib Beri Kabar Baik: Hasilnya...

Debit air sebanyak 840 1/dtk, 200 1/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Badaksinga. Sedangkan 600 1/dtk diolah di Instalasi Pengolahan Dago Pakar dan 40 1/dtk diolah di Mini Plant Dago Pakar.

Sumber air dari PDAM Tirtawening ini kemudian dialirkan ke ribuan rumah warga Kota Bandung sebagai air bersih untuk minum, mandi, dan kebutuhan lainnya.

Itulah asal-usul nama dan sejarah Sungai Cikapundung, salah satu sungai terkenal di Bandung.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah