Network
MAPAY BANDUNG - Kasus penculikan yang dialami bocah SD di Bandung menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, kasus penculikan yang bermula dari perkenalan di sosial media harus bernasib nahas.
Bocah SD tersebut dinyatakan hilang selama 3 minggu, lalu dijual oleh pelaku ke 20 pria hidung belang di salahsatu apartemen di kawasan Jl. Ahmad Yani, Bandung.
Sebagai tanggung jawab perbuatannya, pelaku terancam pasal berlapis Perlindungan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman masing-masing 15 tahun pencara.
Berikut kronologi bocah SD diculik selama 3 minggu untuk dijual ke 20 pria hidung belang.
1. Pamit meninggalkan rumah akhir November
Pada 28 November 2023, korban meninggalkan rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB untuk pamit hendak berangkat ke sekolah.
Namun korban tidak pernah sampai di sekolahnya. Dari penyelidikan rekaman CCTV , korban memakai seragam saat berangkat dari rumahnya. Akan tetapi menggantinya dengan pakaian bebas.
Korban selanjutnya terlihat mengenakan kaus berwarna hitam, jaket hitam-putih, dan celana jeans biru.
Baca Juga: Kronologi Barang Milik Influencer Hilang di Bus Rosalia Indah, Manajemen Lakukan 3 Langkah Tegas Ini
2. Orangtua melapor polisi
9 Desember 2023 orang tua korban melapor ke polisi terkait anakny ayang hilang. Polisi lalu melakukan proses penyelidikan dengan memintai keterangan dari sejumlah saksi dan memeriksa CCTV.
3. Pelaku pertama diketahui
Selama hampir 10 hari dinyatkan hilang, ternyata korban bertemu dengan kenalannya di media sosial bernama Aditia (18). Tak hanya itu, korban sempat disetubuhi oleh pelaku lalu dijual melalui sebuah aplikasi online ke sejumlah pria dengan tarif Rp300-600 ribu sekali kencan.
4. Pindah lokasi ke kediaaman pelaku kedua
Usai beberapa hari bersama Aditia, korban beralih ke Daffa Buchika Julianto (24) lalu disetubuhi oleh pelaku dan dijual ke sejumlah pria hidung belang dengan tarif Rp300-500 ribu untuk sekali kencan. Bersama pelaku kedua ini, korban tinggal di sebuah apartemen di kawasan Bandung.
5. Mengamankan pelaku
Selanjutnya pada 19 Desember 2023 polisi mengamankan pelaku. Pada kasus tersebut, polisi turut mengamankan barang bukti berupa hasil visum, ponsel, serta tangkapan layar aplikasi yang dipakai kedua pelaku untuk menjual bocah SD itu.
Baca Juga: Berkaca dari Singapura, Begini Langkah Tepat Hadapi Covid-19 jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Pelaku dihadirkan di Polrestabes dalam pers rilis pada Rabu 20 Desember 2023 mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye.
Akibat tindakannya kedua pelaku disangkakan pasal berlapis yaitu Pasal 81 juncto Pasal 76D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.
Selain disangkakan Pasal 2 ayat 1 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), ancaman kurungan maksimal 15 tahun.***
