KEREN! Ini Asal Usul Nama Jembatan Pasupati Bandung, Ternyata Berasal dari Arti Tersembunyi Ini

- 20 Desember 2023, 11:15 WIB
Jembatan Pasupati/jembatan layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung.
Jembatan Pasupati/jembatan layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung. /Humas Jabar

MAPAY BANDUNG - Jembatan Pasupati adalah jalan layang yang jadi ikon Kota Bandung paling populer. Tak sedikit yang memakai jembatan ini sebagai gambaran kota kembang untuk keperluan grafis. Jembatan Pasupati sendiri membentang dari daerah Pasteur sampai Surapati dengan panjang mencapai 2,8 kilometer.

Jembatan Pasupati saat ini sudah berganti nama menjadi jembatan layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja. Meski demikian, masih banyak masyarakat, terutama warga Kota Bandung itu sendiri yang masih menyebut jembatan ini adalah jembatan Pasupati.

Baca Juga: Gelar Demo Lagi Hari Ini di Bandung, Buruh Kekeuh Minta UMK dan UMP Jabar 2024 Naik 15 Persen

Berbicara tentang jembatan Pasupati, tahukah Anda bagaimana asal-usul penamaannya Sebagian orang mungkin mengira Pasupati bukanlah nama singkatan. Padahal, jembatan Pasupati mempunyai arti tersembunyi karena berasal dari singkatan. Pasupati adalah singkatan dari Pasteur-Surapati.

Tak hanya Pasupati, nama-nama jalan lain di Kota Bandung juga dirangkai dari singkatan kata. Dilansir MapayBandung.com dari berbagai sumber, berikut 5 jalan di Kota Bandung yang mempunyai arti tersembunyi karena berasal dari singkatan.

Baca Juga: Bikin Seger Mata! Inilah 4 Tempat Wisata Favorit di Kota Banjar Jawa Barat

Pasupati

Pasupati merupakan singkatan dari nama Jalan Pasteur dan Surapati. Nama tersebut diambil sebab jalan layang ini memang menghubungkan dua jalur utama di Kota Bandung, yakni Jalan Surapati dan Pasteur.

Namun sejak pertengahan 2022, jalan layang Pasupati telah berganti nama menjadi Prof. Mochtar Kusumaatmadja. Penyematan nama Prof. Mochtar Kusumaatmadja dilakukan untuk menghormati jasa sang pahlawan.

Prof. Kusumaatmadja merupakan seorang akademisi dan diplomat Indonesia. Dia pernah menjadi Menteri Kehakiman dari tahun 1974 sampai 1978. Kemudian pada tahun 1978 sampai 1988 menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Baca Juga: Asal Usul Sukabumi, Kota Kelahiran Desy Ratnasari yang Santer Maju di Pilgub Jabar 2024

Soetta

Jalan Soetta merupakan nama yang berasal dari singkatan Soekarno-Hatta. Nama ini diambil dari dua bapak bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Dr. Drs. Mohammad Hatta. Jalan ini menghubungkan bagian barat Kota Bandung yang berbatasan dengan Cimahi, sampai bagian timur kota yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Tak banyak yang tahu, Jalan Soekarno Hatta temasuk jalan provinsi. Jadi pengelolaannya berada di bawah wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bubat

 

Jalan Bubat merupakan nama populer dari Jalan Buah Batu. Singkatan Bubat dipilih banyak orang, karena lebih mudah diucapkan dan terdengar ringkas. Jalan ini menghubungkan Kota dan Kabupaten Bandung. Bubat menjadi akses penting warga di kawasan Bandung Raya.

Baca Juga: Hore! BLT El Nino untuk Warga Sumedang Sudah Cair, Segini Besaran yang Bakal Diterima

Gatsu

Jalan Gatsu berasal dari singkatan nama salah seorang pahlawan Indonesia, Gatot Subroto. Jalan ini membentang dari perempatan Binong sampai Simpang Lima.

Jalan ABC

Jalan ABC ternyata berasal dari singkatan 3 nama etnis besar yang tinggal di kawasan tersebut. Jalan ini merupakan singkatan dari A (Arab), B (Bumiputra/pribumi), dan C (China). Ketiganya merupakan etnis terbesar yang tinggal di dekat pusat pemerintahan Kota Bandung, atau Kabupaten Bandung kala itu.

Kata Arab merujuk pada etnis Arab, sedangkan B yang berarti bumiputra, adalah pribumi penduduk asli Kota Bandung. Lalu C adalah China, orang-orang Tionghoa juga banyak menetap di kawasan tersebut. Saat ini masyarakat mengenal Jalan ABC sebagai kawasan bisnis sentra kain, karpet serta kacamata di Bandung.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah