Kadinkes Kota Bandung Pastikan Program Nyamuk Wolbachia Aman

- 26 November 2023, 17:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian ditemui di Balai Kota Bandung hari ini Rabu, 23 November 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian ditemui di Balai Kota Bandung hari ini Rabu, 23 November 2022. /Tommy Riyadi/prfmnews

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung tengah mengimplementasikan inovasi Program Nyamuk Wolbachia di Kecamatan Ujungberung, sebagai salah satu upaya menekan kasus DBD,

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menilai, program nyamuk wolbachia terbukti efektif menurunkan tingkat DBD di beberapa wilayah.

Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen.

"Kami bersama dengan Kemenkes, UGM dan pihak terkait evaluasi terkait program nyamuk wolbachia. Peneliti dari UGM, Prof. Adi Utari yang meneliti terkait nyamuk wolbachia sejak 12 tahun yang lalu. Kemudian diujicobakan dan diimplementasikan di 2 kota di Yogyakarta ternyata tingkat keberhasilannya luar biasa tingkat DBD nya turun 70 persen, permintaan foging di masyarakat turun 84 persen," kata Anhar, Sabtu 25 November 2023.

Baca Juga: Rombongan Pemuda Temukan Warung Gaib di Cikole Lembang, Kisah 22 Tahun Lalu yang Masih Jadi Misteri

Lebih lanjut, Anhar memastikan, Kemenkes telah membentuk tim analisis risiko dan hasilnya dinyatakan aman dan berhasil.

Anhar menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena program nyamuk wolbachia ini telah teruji. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang.

"Kemenkes juga membentuk tim analisis risiko yang digawangi 24 profesor dari berbagai universitas dan berbagai keilmuan, hasilnya program nyamuk wolbachia dinyatakan aman dan telah diterapkan di 14 negara," ujarnya.

"Analisis risiko yang dilakukan Prof. Damayanti Bukhori beserta Kemenkes menyebutkan sampai 30 tahun kemudian program ini aman. Kami berkeyakinan program nyamuk wolbachia ini aman dan di harapankan menurunkan kasus DBD," imbuhnya.

Saat ini, telur wolbacia yang disebar di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung telah mencapai 123.000 - 154.000 telur yang ditempatkan dalam 308 ember.

Baca Juga: Atalia Diusung Golkar Maju di Pilwalkot Bandung 2024, Ridwan Kamil: Mendukung Atuh

Nantinya, program ini akan melewati beberapa fase. Yakni, fase penyebaran nyamuk berlangsung selama 6 bulan, lalu fase dampaknya sekitar 1 sampai 2 tahun kemudian.

Program ini, kata Anhar diharapkan dapat menekan kasus DBD di Kota Bandung. Meski begitu, implementasi wolbachia ini bukan berarti menggantikan seluruh upaya pencegahan DBD yang ada.

Langkah-langkah sebelumnya akan tetap dijalankan, seperti 3M (menguras, menutup, dan mengubur), fogging sesuai indikasi, dan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik.

"Kalau memang ini bisa diterapkan secara merata, harapannya angka kasus bisa turun karena virus dengue sudah tidak ada. Lalu, fogging juga bisa berkurang, sehingga dananya bisa dialihkan ke hal lain yang lebih penting," katanya.

Baca Juga: Link Live Streaming Dewa United vs Persib Bandung: Adu Tajam David Da Silva vs Alex Martins

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai sejumlah berita hoaks terkait wolbachia yang banyak beredar di dunia maya.

"Kemenkes sudah melakukan ini (program nyamuk ber-wolbachia) dan masuk ke dalam strategi nasional berdasarkan kajian, rekomendasi WHO dan juga benchmark negara lainnya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam taklimat media tentang Wolbachia yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Maxi menilai di era yang terbuka ini, kemungkinan adanya hoaks terkait berbagai hal termasuk kesehatan sangat mudah ditemukan.

Untuk itu, Kemenkes terus melakukan upaya dalam memberikan informasi yang baik, tidak hanya dari Kemenkes, namun juga sejumlah pakar dan peneliti.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah