Jadi Favorit Pendaki, Begini Sejarah dan Asal-usul Nama Gunung Burangrang

- 27 Juni 2023, 14:15 WIB
PUNCAK Gunung Burangrang/DOK. PR
PUNCAK Gunung Burangrang/DOK. PR /

MAPAY BANDUNG - Gunung Burangrang merupakan salah satu destinasi favorit mendaki di Bandung.

Namun tak banyak yang tahu tentang sejarah dan asal-usul nama Gunung Burangrang ini.

Gunung Burangrang sendiri adalah gunung api tua yang memiliki ketinggal 2.064 mdpl, dan berada di utara Bandung. Gunung ini berada di dua kabupaten yaitu Bandung Barat dan Purwakarta.

Jika dari Purwakarta, Anda bisa masuk dari Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong. Sementara jika dari Bandung, bisa melalui Cisarua yaitu jalur pendakian via Legok Haji, via Kopassus, dan via Pangheotan.

Baca Juga: Dijamin Tokcer, Uban Memutih di Rambut Langsung Lenyap dengan Minum Teh Ini Kata dr Zaidul Akbar

Simak berikut sejarah dan asal penamaan Gunung Burangrang, yang dilansir MapayBandung.com dari Pikiran Rakyat, Selasa 27 Juni 2023.

Sejarah

Gunung ini tumbuh di pinggir lingkaran kaldera Gunung Jayagiri. Periode letusan dahsyat dari tiga generasi gunung api ini, diawali dengan letusan Gunung Jayagiri, yang terjadi antara 560.000-500.000 tahun yang lalu.

Letusan plinian dengan tekanan gasnya yang tinggi, telah menghamburkan material dari dalam tubuh gunung, lalu ambruk membentuk kaldera Gunung Jayagiri.

Dari kaldera Gunung Jayagiri tumbuh membangun dirinya menjadi Gunung Sunda.

Gunung yang tingginya + 4.000 m dpl ini meletus dahsyat antara 210.000-105.000 tahun yang lalu, membentuk kaldera Gunung Sunda (kaldera generasi kedua), yang lingkaran kalderanya beririsan dengan kaldera Gunung Jayagiri.

Dari kaldera Gunung Sunda kemudian lahir generasi ketiga, yaitu Gunung Tangkubanparahu, yang meletus besar sekitar 90.000 tahun yang lalu. Gunung ini termasuk gunung api tipe A yang masih aktif sampai sekarang.

Baca Juga: Ridwan Kamil Laporkan Hasil Investigasi Ponpes Al Zaytun ke Mahfud MD

Dilihat dari selatan, ronabumi Gunung Burangrang berlembah dalam dengan punggungan yang jarang.

Berbeda dengan lereng selatan Gunung Tangkubanparahu yang masih rata. Ronabumi ini menandakan perbedaan umur di antara dua gunung ini. Artinya, umur Gunung Burangrang jauh lebih tua dari Gunung Tangkubanparahu.

Lereng gunung yang jarang inilah yang menginspirasi penduduk saat itu untuk menamainya Gunung Burangrang.

Asal kata Burangrang

Nama geografi Burangrang, akar katanya rang, lalu berubah menjadi rangrang yang berarti jarang.

Bentukan kata yang berasal dari akar kata rang, yang bermakna jarang, dapat dijumpai dalam bahasa Sunda dan bahasa Indonesia, seperti: a-rang, ca-rang, ca-rang-cang, ca-rang-ka, ja-rang, rang-ke-bong, nga-rang-rang-an, boeh la-rang, rang-ka, ke-rang-ka, rang-gas, rang-kas, yang semuanya merujuk pada akar kata rang yang berarti jarang.

Dalam bahasa Spanyol, lereng gunung berlembah dalam seperti lereng selatan Gunung Burangrang, dinamai barranco (dibaca barrangko).

Baca Juga: Pantas Dinamai Arcamanik, Ternyata Begini Sejarah Penamaan Salahsatu Kecamatan di Bandung Ini

Istilah ini digunakan untuk menamai lembah yang mirip parit yang dalam, bertebing curam, jurang, ngarai, sebagai hasil erosi dalam waktu yang sangat lama.

Gunung Burangrang dapat dikelompokan ke dalam gunung api tua, karena wujud gunungnya masih terlihat jelas.

Gunung ini pernah meletus, disusul dengan guguran puing yang sangat besar, yang menggerus sebagian tubuhnya, meninggalkan jejak robekan ke arah baratlaut yang dalam.

Perbekalan selama pendakian harus dipersiapkan dan dibawa dari bawah.

Di lintasan pendakian, apalagi di puncak, tidak ada sumber air. Air minum harus diperhitungkan dapat mencukupi kebutuhan selama pendakian dan pada saat turun, ditambah air untuk keperluan memasak.

Karena sempitnya bidang lahan untuk memasang tenda, maka lokasi berkemah harus diatur dengan baik di setiap punggungan yang datar.

Sangat disarankan untuk tidak berkemah di puncaknya, karena titik tertinggi gunung ini akan menjadi tujuan semua yang mendaki.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah