Remaja di Bandung Banyak Mengidap Diabetes, Dinkes Minta Sekolah Hidupkan Kantin Sehat

- 1 Maret 2023, 11:45 WIB
Dinkes Kota Bandung meminta seluruh sekolah di Bandung untuk menghidupkan kantin sehat untuk mencegah kasus diabetes di kalangan remaja.
Dinkes Kota Bandung meminta seluruh sekolah di Bandung untuk menghidupkan kantin sehat untuk mencegah kasus diabetes di kalangan remaja. /

MAPAY BANDUNG - Dinkes Kota Bandung meminta seluruh sekolah di Bandung untuk menghidupkan kantin sehat untuk mencegah kasus diabetes di kalangan remaja.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa menyampaikan kehadiran kantin sehat ini bisa meminimalisir kasus diabetes di kalangan remaja di Bandung.

Selain menghidupkan kantin sehat, Dinkes juga lanjut Intan diharapkan para siswa sekolah untuk membawa bekal dari rumah agar kasus diabetes di kalangan remaja ini dapat dicegah sedini mungkin.

Baca Juga: Dipanggil Timnas Indonesia, Satrio Azhar Janji Bekerja Keras dan Siap Bersaing

“Bisa juga diakali dengan mengajak anak untuk rutin membawa bekal dari rumah karena kalau masakan rumahan bisa lebih terpantau komposisinya. Untuk keluarga yang memiliki anak remaja agar dapat memeriksakan kesehatan anak mereka secara berkala, setahun sekali, bisa di sekolah atau puskesmas,” imbuhnya.

Pemkot Bandung sendiri, kata Intan telah melakukan beberapa upaya untuk mendeteksi sejak dini kasus diabetes di kalangan remaja.

Salah satunya dengan jemput bola langsung, sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Bandung.

Baca Juga: Kasus Diabetes di Kalangan Remaja Bandung Naik, Dinkes Akan Turun ke Sekolah

“Setiap penduduk berhak atas skrining gratis itu setahun sekali. Cuma mungkin banyak yang belum tahu ada program itu. Makanya kita terus sosialisasikan program skrining gratis ini kepada masyarakat agar lebih banyak yang sadar. Untuk sekolah sendiri dijatahi skrining satu tahun sekali. Tapi setiap bulannya bergilir agar semua sekolah bisa diperiksa,” ujar Intan.

Sejak Januari 2023, Dinkes lebih masif melakukan skrining ke sekolah-sekolah. Meski sebelumnya pun pihaknya telah melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah. Namun, pada dua bulan ini dilakukan skrining terintegrasi.

“Pada bulan-bulan ini teman-teman puskesmas lebih gencar lagi lakukan skrining terintegrasi. Bukan hanya penyakit tidak menular tapi juga mata, jiwa, itu dimasifkan lagi. Alhamdulillah bukan hanya ke sekolah, kantor, bahkan di pusat perbelanjaan,” ucapnya.

Baca Juga: Ide Bisnis Takjil Buka Puasa! Pastel Kulit Pangsit Isi Ragout Ala Chef Rudy Choirudin

Baca Juga: Bentuk Skuad Baru yang Penuh Warna, D.O EXO Hingga Lee Yong Jin Tampil Menggemaskan Dalam Variety Show Baru

Sebab, menurutnya jika hanya mengandalkan jam operasional puskesmas, skrining diabetes sulit dilakukan, apalagi saat itu masih waktu sekolah. Sehingga, terjun langsung ke lapangan menjadi upaya terbaik yang bisa dilakukan.

“Kita yang turun ke sekolah-sekolah terutama SMP SMA, bahkan universitas juga. Jadi memang kunci untuk penanggulangan ada jemput bola karena DM berbeda dengan penyakit menular yang gejalanya terlihat," tuturnya.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x