Gedebage dan Persoalan Banjir Musiman di Kota Bandung

- 20 Desember 2022, 15:52 WIB
Situasi banjir di jalan Soekarno-Hatta depan Pasar Gedebage Kota Bandung pada hari ini Jumat, 9 Desember 2022.
Situasi banjir di jalan Soekarno-Hatta depan Pasar Gedebage Kota Bandung pada hari ini Jumat, 9 Desember 2022. /NETIZEN PRFMNEWS

MAPAY BANDUNG - Hubungan antara hujan dan Gedebage tak terpisahkan. Hujan yang datang akhir-akhir ini menyebabkan kawasan Gedebage selalu digenang banjir.

Bagaimana tidak, setiap kali hujan dengan intensitas cukup tinggi serta saluran drainase yang dipenuhi sampah, menyebabkan kawasan Gedebage selalu tergenang banjir.

Banjir ini pun menutup akses jalan, sehingga jalan provinsi tersebut lumpuh.

Kolam retensi dengan luas 2.800 meter persegi sudah tidak bisa menampung tingginya debet air yang disebabkan karna tingginya curah hujan.

Baca Juga: Dishub Kota Bandung Belum Berencana Lakukan Penutupan Jalan Saat Libur Nataru 2022

Meski demikian, salah satu petugas kebersihan Pasar Gedebage, Asep mengatan kolam retensi masih berfungsi.

Hanya saja, sampah kayu membuat saluran drainase tersumbat dan imbasnya membuat air meluap membanjiri jalan Soekarno-Hatta.

“Kolam retensi tersebut masih berfungsi hanya saja sampah kayu bekas keranjang buah dari Pasar Gedebage menyumbat saluran drainase. Akibatnya air meluap dan menutupi jalan Soekarno-Hatta,” kata dia.

Selain intensitas hujan yang tinggi dan sampah, Kecamatan Gedebage mengalami pembangunan yang cukup pesat. Kecamatan Gedebage menjadi fokus revitaslisasi di Bandung Timur untuk menjadi kawasan primer.

Baca Juga: 1,3 Juta Wisatawan Diprediksi Berkunjung Ke Bandung Saat Libur Nataru, Satpol PP Siagakan Personelnya

Maraknya pembangunan di kawasan Gedebage, menyebabkan Kecamatan Gedebage dengan luas 979,930 hektare sudah banyak mengalami alih fungsi. Pertumbuhan hunian dan sarana komersil menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Kecamatan Gedebage.

Dengan ketinggian 627 meter dari permukaan laut, menjadikan Gedebage salah satu daerah terendah dan paling datar. Sehingga seharusnya gedebage tetap memiliki banyak sawah sebagai  fungsi alamiah untuk daerah tangkapan air.

Maraknya pembangunan, menyebabkan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gedebage ini menyusut. Kawasan sawah di Kecamatan Gedebage kian hilang di gantikan oleh pembangunan hunian dan kawasan komersil.

Baca Juga: 3 Media Tanam Terbaik untuk Aglonema, Pilihan Paling Cocok untuk Tanaman Aglonema

Bencana banjir yang terjadi di sekitar Kecamatan Gedebage menjadi peringatan alam tentang pentingnya kita membuang serta mengelola sampah. Ruang Terbuka Hijau menjadi kebutuhan penting sebagai daerah tangkaapan air.

Pentingnya kesadaran masyarat akan sampah, dan keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan. Tanpa keduanya, banjir bisa saja hadir setiap saat.*** (Adzie Ahmad Fauzan)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah