MAPAY BANDUNG - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, bahwa ada 12.553 anak di bawah umur 14 tahun terkonfimasi terkena infeksi HIV.
Berdasarkan keterangan Kemenkes, kasus HIV pada anak di bawah umur ini banyak dialami oleh anak usia di bawah 4 tahun.
Seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Konsultan, Hanny Nilasari, mengingatkan kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami penurunan kesehatan.
Terutama, jika masyarakat kedapatan mengalami demam tanpa penyebab yang pasti serta diikuti diare.
Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari Ini Jumat 2 Desember 2022, Suami Pengganti Tayang Jam Berapa?
Menurut Hanny, kondisi itu bisa jadi tanda penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus).
“Demam yang tidak diikuti batuk, pilek, bukan seperti demam infeksi paru-paru. Kemudian diikuti diare dan ada penurunan berat badan, nah itu harus kita perhatikan dan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan,” kata Hanny Nilasari, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Kamis 1 Desember 2022.
Keterangan ini ia paparkan, saat mengikuti diskusi daring yang disiarkan RSCM Kencana melalui Instagram, pada Kamis hari ini.
Lanjut Hanny, gejala lain yang menyerang penderita HIV adalah timbulnya gejala berat secara mendadak pada pasien.
Dia mencontohkan penyakit Dermatitis Seboroik, gangguan kulit yang menyerang wajah atau kulit kepala yang menyebabkan kulit menjadi bersisik.
Ketika pasien melakukan pemeriksaan, barulah kemudian dokter mencurigai terjadinya penularan pada pasien.
“Biasanya gejalanya sudah berat baru ketahuan karena pada saat awal, sel-sel imunitas masih cukup mengatasi berbagai macam infeksi. Namun pada suatu saat dimana daya tahan sudah turun, sehingga manifestasi infeksinya bisa sangat berat,” katanya.
Baca Juga: Gempa Susulan Guncang Cianjur Pagi Ini Kekuatan 5.6 Magnitudo
Guna menghindari penularan HIV, Hanny menyarankan kepada masyarakat untuk lebih paham terhadap faktor resiko penularan HIV.
Penyebab utama dari penularan HIV adalah kontak seksual yang beresiko, yakni kontak seksual dengan berganti pasangan dan tidak mengetahui status pasangan dengan jelas.
Dia juga mengimbau, agar masyarakat tidak takut memeriksakan diri jika memang merasa memiliki gejala HIV.***