Penampakan Sungai Eufrat Terlihat Kering Bikin Melongo, Benarkah Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Haditsnya

- 1 Desember 2022, 16:59 WIB
Penampakan sungai eufrat yang perlahan mengering
Penampakan sungai eufrat yang perlahan mengering /Mapay Bandung/Tangkap Layar TikTok @netizenkeras


MAPAY BANDUNG - Berikut ini penjelasan mengenai fenomena keringnya sungai eufrat yang kerap dikaitkan dengan tanda kiamat.

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan penampakan sungai eufrat.

Pasalnya dalam video tersebut, nampak kondisi sungai eufrat mulai mengering.

Banyak netizen mulai mengaitkan fenomena sungai eufrat yang perlahan mengering dengan tanda kiamat.

Lantas benarkah sungai eufrat kering jadi salah satu tanda kiamat besar? simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming Reborn Rich Episode 7: Pengakuan Jin Do Joon hingga Proyek Kota Baru Seoul

Dikutip MapayBandung.com dari artikel Ustadz Muhammad Alvin Nur Choironi yang diunggah NU Online, Kamis 1 Desember 2022, terdapat sebuah hadits yang menjelaskan mengenai tanda-tanda kiamat dan hubungannya dengan sungai eufrat.

Dalam sebuah Hadits Riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwasannya kiamat tidak akan terjadi sampai sungai eufrat mengering.

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

Artinya, “Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).

Sepintas, membaca terjemahan hadits tersebut membuat kita menyangka jika di dasar sungai eufrat, terdapat sebuah harta karun berupa gundukan emas yang menggunung.

Sehingga banyak orang dianggap bakal memburu emas tersebut, dan mendapatkannya dengan berbagai cara, termasuk menghalalkan pembunuhan.

Namun perlu kajian lebih mendalam untuk memahami substansi sebuah hadits, dengan membuat tafsiran melalui kata per kata.

Baca Juga: Pemain Timnas U-20 Gabung Latihan Bersama Persib, Kondisi Psikologis Jadi Perhatian

Sebagian ulama memang menafsirkan kata al-Furat sebagai sebuah sungai yang berada di Kufah. Sedangkan sebagian ulama lainnya menafsirkan jika al-Furat adalah sebuah laut.

Tetapi ada juga ulama yang menafsirkan kata al-Furat sebagai air yang rasanya sangat tawar.

Namun hingga kini para ulama belum sepakat mengenai tafsir sebenarnya dari kata al-Furat, apakah sungai di Kufah, air tawar, atau laut.

Jadi keringnya sungai eufrat belum bisa dipastikan sebagai salah satu tanda kiamat.

Terkait tafsir lain dari hadits tersebut, mungkin saja tersirat sebuah makna yang ingin Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan pada umatnya.

Karena jika dilihat dari dampaknya, fenomena mengeringnya sungai eufrat tidak akan serta merta berdampak pada kehidupan manusia.

Tetapi jika pertikaian terjadi karena manusia saling berebut emas bahkan sampai membunuh, tentu akan sangat berpengaruh.

Baca Juga: Gempa dan Bencana Terus Melanda, Berikut Makna Ramalan Jayabaya untuk Tahun 2023 Mendatang

Maka menurut Al-Mubarakfuri, substansi dari hadits tersebut adalah soal mencegah pertikaian jika gunung emas tersebut muncul ke permukaan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقِيءُ الْأَرْضُ أَفْلَاذَ كَبِدِهَا أَمْثَالَ الْأُسْطُوَانِ مِنْ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ فَيَجِيءُ الْقَاتِلُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قَتَلْتُ وَيَجِيءُ الْقَاطِعُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قَطَعْتُ رَحِمِي وَيَجِيءُ السَّارِقُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قُطِعَتْ يَدِي ثُمَّ يَدَعُونَهُ فَلَا يَأْخُذُونَ مِنْهُ شَيْئًا

Artinya, “Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda, ‘Kelak bumi akan mengeluarkan semua isi perutnya semisal tiang dari emas dan perak lalu akan datang seorang pembunuh seraya berkata, 'Karena benda inilah aku membunuh.' Lalu datang pula orang yang memutuskan tali silaturrahmi seraya berkata, 'Karena benda inilah aku memutuskan tali silaturrahmi.' Lalu datang pula seorang pencuri seraya berkata, 'Karena benda inilah tanganku dipotong.' Kemudian mereka semua meninggalkannya begitu saja dan tidak mengambilnya sedikitpun,’” (HR Muslim).

Pendapat tersebut juga senada dengan penjelasan Imam Syamsul Haq Al-Azhim Al-Abadi dalam Aunul Maʽbūd.

والذي يظهر أن النهي عن أخذه لما ينشأ عن أخذه من الفتنة والقتال عليه

Artinya, “Yang jelas, larangan untuk mengambil emas tersebut adalah akan timbulnya fitinah dan pembunuhan,” (Lihat Syamsul Haq Al-Azhim Al-Abadi, Aunul Maʽbūd Syarḥ Sunan Abī Dawud, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: tanpa catatan tahun], cetakan 2, juz XI, halaman 294).

Maka bisa disimpulkan, tanda-tanda kiamat tidak hanya berhenti pada keringnya sungai eufrat saja, melainkan dibarengi dengan fenomena-fenomena lain seperti pembunuhan, pencurian, dan orang-orang yang memutus tali silaturahmi karena berebut emas atau harta dunia.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x