Kemudian, kata Totoy, sumber air yang jauh dari lokasi kejadian. Menurutnya, pengambilan air untuk memadamkan api ini cukup menghambat percepatan pemadaman api di gudang triplek.
"Kendalanya kontur bangunan yang hanya akses satu pintu, tidak ada pintu belakang atau samping. Itu menyulitkan. Kedua, akses amunisi atau air yang kita pakai pasokannya juga tidak ada di tempat kami memperdayakan dari hydrant gordon yang kedua dari Supratman dan ketiga pakai unit quick response dari sungai dan itu lumayan jauh dari TKP," tuturnya.
Akibat kejadian ini, kerugian materil ditaksir hingga mencapai Rp2 miliar. Sementara itu, tidak ada korban jiwa atas kebakaran ini.***