SMA Plus Muthahhari Bandung Gelar MPLS Lewat Belajar Berbasis Otak

- 26 Juli 2022, 14:35 WIB
Kegiatan Smuth Brain Best Training di Ir. Tahura Djuanda, Jumat 26 Juli 2022
Kegiatan Smuth Brain Best Training di Ir. Tahura Djuanda, Jumat 26 Juli 2022 /SMA Plus Muthahhari

MAPAY BANDUNG - SMA Plus Muthahhari Bandung belum lama ini mengadakan acara masa pengenalan lingkunan sekolah (MPLS) pada Rabu-Jumat, 20-22 Juli 2022.

Rangkaian MPLS ini ditutup dengan kegiatan outdoor di Taman Hutan Ir. H. Djuanda, Dago. Lewat MPLS, SMA Plus Muthahhari mengajarkan muridnya cara belajar berbasis otak.

Di acara ini murid-murid diajarkan cara belajar berbasis otak. Murid-murid diperkenalkan dengan tipe-tipe gaya belajar (modalitas belajar) masing-masing. Ada tiga gaya belajar, yaitu visual, auditori dan kinestetik.

Pembagian gaya belajar itu disesuaikan dengan kondisi murid dan minat murid tersebut.

Baca Juga: Duh, Bobotoh Belum Vaksin Booster Dilarang Beli Tiket Persib vs Madura United

"Anak yang gaya belajarnya visual lebih cepat memahami dengan melihat atau membaca catatan yang ada gambar ilustrasinya, melihat mind mapping, menonton video pembelajaran," tulis SMA Plus Muthahhari dalam rilis yang diterima MapayBandung.com.

"Untuk anak yang gaya belajarnya auditori lebih cepat memahami suatu materi pelajaran dengan mendengarkan guru menerangkan. Membaca materi pelajaran sambil diucapkan dengan suara pelan juga sangat membantu anak-anak yang gaya belajarnya auditori," tambahnya.

Sedangkan anak yang gaya belajarnya kinestetik lebih menyenangi belajar dengan metode praktik.

"Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik biasanya lebih menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga dan menari. Mereka juga cenderung belajar dengan bergerak seperti berjalan ataupun menjentikkan jemari atau mengetuk-ketuk alat tulis ke meja membentuk ritmis lagu, malah mungkin dengan bernyanyi-nyanyi kecil," tuturnya.

Baca Juga: Jam Terbarik Melihat Hujan Meteor di Bandung 29 Juli 2022, Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang?

Pemaparan Cara Belajar Berbasis Otak ini disampaikan dengan sangat menarik oleh Iqbal
Fauzi Rakhmat yang juga merupakan Kepala Yayasan Muthahhari. Iqbal memaparkan Cara Belajar Berbasis Otak berdasarkan buku dengan judul yang sama adalah karya Jalaluddin Rakhmat, pendiri sekolah-sekolah Yayasan Muthahhari.

Sementara itu, Kepala SMA Plus Muthahhari, Dede Anwar menyampaikan, murid diperkenalkan tentang visi dan misi sekolah serta wawasan almamater, yang salah satunya adalah murid dan guru adalah mitra.

Pada hari kedua, murid-murid diperkenalkan dengan tata tertib murid di SMA Plus Muthahhari yang dipaparkan oleh salah satu tenaga pengajar, Helva Nurhidayah.

Baca Juga: Ngeri! Persib Langsung Lawan Tim Kuat Ini di Pekan Kedua Liga 1 2022, Berikut Jadwalnya

Kemudian murid-murid belajar cara membuat mind mapping (peta pikiran) yang merupakan salah satu metode mencatat efektif. Cara membuat mind mapping ini dibimbing oleh pengajar lain yakni Dewi Listia.

Kemudian masih pada hari yang sama murid-murid diperkenalkan dengan X-Day atau Xtra Ordinary Day, di mana hari tersebut murid-murid dibebaskan memilih salah satu Seni dan Bahasa yang akan dipelajari dalam satu semester atau satu tahun.

"Pada hari Kamis guru-guru bahasa Perancis, Jerman, Jepang dan Parsi mempromosikan bahasa masing-masing. Ada yang menyanyi, percakapan dan perkenalan diri, malah ada yang memakai pakaian tradisional salah satu negara," tulisnya.

Baca Juga: 30 Lokasi Vaksin Booster di Kota Bandung Hari Ini Selasa 26 Juli 2022, Lengkap dengan Jenis Vaksin

Kegiatan Smuth Brain Best Training di Ir. Tahura Djuanda, Jumat 26 Juli 2022
Kegiatan Smuth Brain Best Training di Ir. Tahura Djuanda, Jumat 26 Juli 2022 SMA Plus Muthahhari

Sementara pada hari terakhir MPLS, Jumat, 22 Juli 2022, Smuth (Brain Best Training) B.BEST diselenggarakan di Taman Hutan Ir. H.Djuanda, Dago yang diikuti oleh anak kelas X, kelas XI dan XII.

"Nah pada acara ini murid-murid diperkenalkan beberapa permainan dengan tema Multiple
Intelligences (kecerdasan majemuk) atau yang biasa kita sebut Delapan Kecerdasan," tuturnya.

Merujuk pada penjelasan Howard Gardner, tokoh pendidikan dan psikologi menyebut ada delapan Kecerdasan pada manusia, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan matematika logis, kecerdasan spasial, kecerdasan bodily kinestetik, kecerdasan natural, dan kecerdasan musikal.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x