Keren! Tiga Pemuda Bandung Ini Sulap Sampah Plastik Jadi Jam Tangan Estetik ‘Newhun’

- 24 Juni 2022, 18:45 WIB
Tiga pemuda asal Kota Bandung ini bisa menyulap sampah plastik menjadi jam tangan estetik dengan nama ‘Newhun’. Begini cerita selengkapnya.
Tiga pemuda asal Kota Bandung ini bisa menyulap sampah plastik menjadi jam tangan estetik dengan nama ‘Newhun’. Begini cerita selengkapnya. /Diskominfo Kota Bandung

MAPAY BANDUNG - Tiga pemuda asal Bandung ini menciptakan karyanya berupa jam estetik yang dibuat dari daur ulang sampah plastik.

Tiga pemuda kreatif asal Bandung yang menyulap sampah plastik menjadi jam tangan estetik tersebut yaitu Sae, Yahya, dan Regi.

Bagi mereka, sampah-sampah plastik ini ibarat pundi rupiah bernilai jutaan yang diciptakan melalui jam tangan estetiknya.

Tiga pemuda ini mengolah sampah plastik menjadi produk jam tangan bernilai tinggi dengan nama brand 'Newhun'.

Baca Juga: Segera Lepas Burung Perkutut Jenis Ini, Siap-siap Sial Jika Terus Dipelihara

Hal ini diungkap oleh Sae, salah satu founder Newhun yang berbagi kisah perjalanannya saat meriset produk ini pada tim Humas Kota Bandung.

Sebelumnya, sekitar 2,5 tahun ia melakukan riset sampah plastik agar tetap memiliki fungsi dan bernilai ekonomi.

Kemudian akhirnya ia resmi mendirikan Newhun pada 5 Mei 2022 bersama 2 rekannya Yahya dan Regi.

"Sudah 2,5 tahun saya melakukan riset sebelum akhirnya Newhun berdiri pada 5 Mei 2022. Setelah itu, saya ajak Yahya dan Regi juga untuk ikut jadi founder brand ini," ujar Sae dikutip MapayBandung.com dari Humas Kota Bandung, Jumat 24 Juni 2022.

Baca Juga: Netizen Serang Instagram Holywings Gegara Promosi Miras Gratis untuk Muhammad dan Maria: Gua Liatnya Gak Enak

Produksi produk Newhun yang berkonsep go green ini berlokasi di Jalan Sabang No. 2A, Cihapit, Kota Bandung, dimana proses produksi berjalan setiap Senin-Jumat.

Perlahan, Newhun pun mulai bertambah, hingga saat ini sudah ada 7 orang dalam ikut serta produksi jam tangan Newhun.

"Ada Dian yang gabung jadi Manager Operational. Lalu kami juga rekrut satu orang karyawan. Kebetulan ada dua orang yang mau jadi volunteer. Jadi sekarang totalnya kami sudah bertujuh di sini," ujar Sae.

Meski demikian, latar belakang pendidikan Sae adalah lulusan Sastra Arab Universitas Padjadjaran.

Sedangkan Yahya memiliki latar belakang pendidikan manajemen dan Regi yang berasal dari lulusan teknik mesin.

Proses pembuatan produk Newhun pun terbilang sulit. Mulai dari memilah sampah, mencuci, mencacah, injeksi/melting, cetak, dan merangkai.

Baca Juga: Ingin Qurban? Perhatikan 4 Syarat Qurban Ini Agar Jadi Ibadah Sah dan Diterima Kata Ustadz Khalid Basalamah

Bagi Sae, tahapan tersulit adalah saat proses memilah dan mencuci sampah.

"Sampah plastik itu ada 7 jenis dan harus kita pisahkan sesuai jenis dan warna. Setelah itu dicuci dengan cara manual,” kata Sae.

“Mengeringkannya juga masih manual pakai sinar matahari. Kalau tidak ada matahari, ya bisa sampai dua hari baru benar-benar kering," paparnya.

Tak hanya itu, alat press yang digunakan masih manual membuat pencetakan kerap mengalami kegagalan. Dari 10 produk yang dibuat pada hari itu, lima diantaranya gagal.

Sampah plastik yang sering digunakan untuk membuat produk-produk Newhun biasanya bahan-bahan seperti alat makan plastik sekali pakai, kresek, botol sabun, botol shampo, tutup galon, tutup botol, juga sampah plastik lainnya.

Untuk satu item jam tangan membutuhkan 150 gram plastik. Lalu, jam meja memerlukan 150 gram plastik. Sedangkan, jam dinding terbuat dari 500 gram plastik.

"Sehari kalau pakai mesin injeksi kapasitas sekarang bisa bikin 14 bentuk. Jam meja bisa bikin 7 item. Jam dinding, jam tangan, meja itu cuma bisa jadi satu per hari. Apalagi jam tangan itu lebih sulit karena produknya detail dengan banyak kontur," ujar Sae.

Baca Juga: Tanpa Skincare, Wajah Glowing Permanen dalam 7 Hari dengan Susu dan Telur, Begini Caranya

Sae juga menuturkan, rata-rata dalam sebulan Newhun bisa menjual 20 item produk. Namun, jumlahnya masih sangat fluktuatif.

Bahkan, ada beberapa waktu dalam sebulan mereka tidak mengeluarkan barang sama sekali.

Meski usahanya pasang surut, omzet Newhun di tahun 2021 hampir mencapai Rp100 juta.

Bahkan, di tengah tahun ini sudah mencapai Rp50 juta.

"Kalau jam tangan sekarang ada promo, masih Rp799.000, normalnya di Rp1,3 jutaan. Terus kalau kursi harganya Rp980.000. Meja kotak harganya Rp1,3 juta dan meja belajar yang lebarnya semeter itu di Rp1,5 juta," papar Sae.

Adapun jika ingin memesan produk olahan sampah jam tangan estetik Newhun bisa melalui akun instagramnya @newhun.recycle.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah