Sekda Ema Sumarna Positif Corona Meski Sudah Divaksin, Dinkes: Vaksin Tidak Jamin 100 Persen

- 10 Maret 2021, 10:44 WIB
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyambut baik program saur sepuh.*
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyambut baik program saur sepuh.* /HUMAS Pemkot Bandung/Humas Bandung.


MAPAY BANDUNG - Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna positif Corona, padahal ia sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali dosis.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara membenarkan hal itu. Ia mendapat kabar Ema positif tadi malam, saat ini keadaannya sehat-sehat saja.

"Pa Sekda terkonfirmasi positif, baik-baik saja ya keadaan umumnya, kalau detil medisnya nanti dr Taat yang bisa jelaskan," ujar Ahyani saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu 10 Maret 2021.

Baca Juga: Keterisian Rumah Sakit di Kota Bandung Sudah di Bawah 60 Persen, Ema Sumarna: Kota Bandung Stabil

Baca Juga: Konser Musik Sekarang Diizinkan di Kota Bandung, Maksimal Penonton 30 Persen

Ema saat ini berada di RSKIA Kota Bandung untuk menjalani perawatan medis. Ema masuk RSKIA Selasa 9 Maret 2021 malam.

"Masuk ke RSKIA tadi malam, keadaan umum baik mohon doanya saja dari semua kan begitu, supaya cepat pulih," sambungnya.

Meski sudah divaksin, Ahyani mengatakan vaksin tidak menjamin 100 persen orang tersebut kebal terhadap virus Covid-19.

Baca Juga: Ahmad Riza: Banyak Mafia Tanah di Jakarta, Hambat Normalisasi Sungai

Baca Juga: Kota Bandung Siap Percepat Vaksinasi, Tapi Terkendala Suplai Vaksin dari Pusat

Sebab fungsi vaksin adalah meningkatkan daya tahan tubuh, tapi ada banyak faktor lain sehingga menyebabkan Ema bisa tertular Corona meski sudah disuntik dua kali dosis.

Ema mendapat dosis pertama pada 14 Januari lalu, kemudian kembali disuntik dosis kedua pada 28 Januari. Artinya sudah lebih dari sebulan vaksin bekerja di tubuh Ema.

"Tidak ada satu vaksin yang jamin 100 persen, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang kenapa dia bisa jadi terkena virus," ucapnya.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Ridwan Kamil: Semua Ide Dikerahkan Demi Mengejar Kecepatan

Baca Juga: Long Weekend, Polrestabes Bandung Perluas Penutupan Jalan Jadi 35 Titik

Beberapa faktor yang dimaksud adalah jumlah virus yang masuk, kekuatan virusnya, kondisi tubuh seseorang, hingga faktor lingkungannya.

"Misalnya virulensi kumannya, maksudnya jumlah virus yang masuk, kekuatan virusnya, itu kita tidak tau. Lalu kondisi tubuh orang tersebut kita juga tidak tahu seperti apa, apakah kegiatan fisiknya sedang banyak atau seperti apa," paparnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah