Pemerintah Kota Bandung Rumuskan 4 Faktor Penyebab Stunting, Apa Saja?

- 24 Februari 2021, 19:21 WIB
Ketua TP-PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded
Ketua TP-PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded /Dok Humas Bandung.

"Bukan hanya mengedukasi tetapi merubah budaya, bahwa makanan pertama di pagi hari itu adalah makanan yang bergizi yaitu mewakili isi piringku 50 persennya buah dan sayur, protein dan 11 persen saja karbohidratnya," ungkap. 

Selanjutnya yaitu literasi gizi masyarakat yang rendah menjadi faktor penyebab angka stunting terus bertambah. 

"Kemudian faktor ekonomi, dengan adanya pandemi Covid-19 yang paling terasa itu dampak ekonomi. Daya beli masyarakat menjadi kurang," imbuhnya.

Dengan demikian, Pemerintah Kota Bandung terus fokus dalam menekan angka stunting. 

Berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya yaitu melalui program Ojek Makanan Balita (Omaba), Bekal Anak Sekolah Bergizi, enak dan Murah (Beas Bereum), Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia (Rembulan) dan Studi Intensif Gizi Untuk Remaja Indonesia Hebat (Sigurih).

"Tapi ada yang menarik, di Kota Bandung ini lahir sebuah program yang sangat cerdas yaitu menghadirkan ketahanan pangan berbasis keluarga bernama Buruan SAE," terangnya.

"Minimal dalam jangka panjang, kebutuhan sayur dan kebutuhan protein bisa di selang-seling," imbuhnya.

Melalui program "Bandung Tanginas" juga, kata Siti, pihaknya memberikan berbagai upaya penanganan agar Kota Bandung bisa zero stunting.

Baca Juga: BMKG : Bandung Raya Memasuki Akhir Puncak Musim Hujan

Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Terima 22 Motor Listrik dari Jepang

Mulai dari jangka pendek yaitu memberikan makanan secara langsung kepada keluarga penderita stunting. 

Kemudian untuk jangka panjang, yaitu dengan memberikan edukasi ketahanan pangan berbasis halaman atau ruang-ruang terbuka milik kelurahan.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x