Nasib Sopir Angkot Usai Jalur dan Halte BRT Beroperasi 2026 Mendatang, Begini Persiapan Pemkot Bandung

29 Januari 2024, 09:45 WIB
Nasib sopir angkot setelah 20 jalur BRT mulai aktif tahun 2026 mendatang /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar/

 

MAPAY BANDUNG - 20 jalur Bus Rapid Transportation (BRT) mulai beroperasi di Kota Bandung mulai tahun 2026 hingga 2027 mendatang.

Terobosan ini menjadi langkah serius pemerintah Kota Bandung untuk memajukan transportasi umum nyaman dan bebas macet seperti kota-kota lainnya.

Beberapa ibu kota di Indonesia terlebih dahulu telah menerapkan konsep serupa, sebuat saja DKI Jakarta, Semarang, dan Solo. Kini warga-warga di kota tersebut dapat menikmati sarana transportasi umum yang nyaman, terintegrasi, dan tepat waktu.

Baca Juga: CATAT! 20 Rute BRT Bandung Raya Beroperasi Mulai 2024, Lewat Mana Saja?

Lantas bagaimana nasib supir angkot di Kota Bandung apabila ke 20 jalur BRT beroperasi? Dikutip dari laman pikiran-rakyat.com, Pemkot Bandung berencana untuk mengubah angkutan kota (angkot) menjadi mikrobus mulai tahun ini.

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, menyampaikan bahwa pembahasan mengenai wacana ini dilakukan untuk mewujudkan transformasi transportasi yang lebih nyaman dan aman bagi seluruh warga Kota Kembang.

Pemkot juga berencana untuk bekerja sama dengan koperasi-koperasi angkutan di Kota Bandung untuk mendukung program ini. Ema merencanakan agar sopir angkot dapat diangkat menjadi pegawai operator, sehingga mereka tidak akan menghadapi risiko kehilangan pekerjaan akibat perubahan ini.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Senin 29 Januari, Simak Juga Syarat dan Biayanya

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan subsidi agar para pegawai operator memiliki kepastian dalam hal pendapatan tanpa harus khawatir mengenai setoran, yang merupakan karakteristik sistem angkutan kota konvensional.

Dengan dilakukan pendekatan ini, Pemerintah Kota Bandung berupaya tidak hanya meningkatkan kualitas transportasi publik menjadi lebih efisien dan nyaman, tetapi juga memperhatikan dampak sosial terutama terhadap para pelaku usaha mikro seperti sopir angkot.

Sementara itu laman bandung.go.id mengungkap Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, menyatakan bahwa pada tahun 2024 pihaknya akan memulai persiapan infrastruktur untuk Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.

Baca Juga: Tiket Persib vs Persis Sudah Dijual, Pembayaran Bisa Pakai QRIS di Persib App, Begini Caranya

Beberapa infrastruktur yang disiapkan antara lain jalur khusus, selter, dan fasilitas pendukung lainnya. Proses pembangunan BRT ini memerlukan infrastruktur khusus, sehingga diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun.

BRT Bandung Raya sendiri direncanakan akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Sebagai gambaran, terdapat 20 jalur yang akan dilalui oleh BRT pada tahun 2026, termasuk jalur dari Kebon Kalapa ke Cibiru, Ledeng ke Kebon Kalapa, Leuwipanjang ke Dago, Elang ke Riau, Padjajaran ke Antapani, Cibaduyut ke Alun-alun, dan sejumlah jalur lainnya.

Baca Juga: Masih Ada! Saldo DANA Kaget Rp100 Ribu Hari Ini 28 Januari 2024, Segera Klik Sekarang sebab Kuota Terbatas

BRT direncanakan akan melibatkan 450 bus yang akan beroperasi dan mampu menampung estimasi 238.277 penumpang per hari. Ema Sumarna, menyatakan dukungan penuh Pemerintah Kota Bandung terhadap implementasi BRT.

Langkah-langkah dukungan tersebut mencakup pembenahan parkir di jalanan, fasilitas pejalan kaki, pedagang kaki lima, pertokoan, dan pasar di sepanjang koridor BRT. Terminal juga akan direvitalisasi untuk dapat berfungsi sebagai titik awal dan akhir perjalanan BRT.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler