157 Warga Meninggal Tertimbun Longsoran Sampah TPA Leuwigajah, Hari Ini 18 Tahun Lalu

21 Februari 2023, 08:00 WIB
Potret eks TPA Leuwigajah sebelum terjadi peristiwa ledakan dan longsoran sampah 18 tahun silam. /Humas Setda Kota Bandung

MAPAY BANDUNG - Sebanyak 157 warga meninggal dunia dalam peristiwa kelam longsoran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Kota Cimahi.

Kejadian nahas itu terjadi tepat delapan belas tahun yang lalu, atau pada Senin 21 Februari 2005, sekira pukul 02.00 WIB.

Dikutip MapayBandung.com dari berbagai sumber, peristiwa tersebut diawal dengan suara ledakan yang diduga berasal dari tumpukan sampah di TPA Leuwigajah.

 

Baca Juga: Cocok untuk Ide Jualan! Inilah Resep Istimewa Mochi Semarang yang Ekonomis, Sekali Bikin Langsung 26 Buah

Setelah ledakan, terjadi longsoran sampah yang akhirnya menyapu puluhan permukiman sekitar disaat warga sedang tertidur lelap.

Puluhan rumah itu berada di Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung serta Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Permukiman yang terkena longsoran sampah terseret hingga 1 kilometer jauhnya.

 

Permukiman Kampung Cilimus dan Kampung Pojok sendiri memiliki jarak yang cukup dekat dengan TPA Leuwigajah, yaitu sekitar 1 km.

Sontak permukiman tersebut langsung tertimbun sampah dan telah menewaskan 157 jiwa.

Baca Juga: Pengamen yang Cekcok dengan Tour Guide di Lembang Beri Penjelasan, Begini Kronologinya Versi Mereka

Gunungan sampah yang ada di TPA Leuwigajah itu memiliki panjang sekitar 200 meter dengan tinggi 50-70 meter.

Saat itu gunungan sampah diduga goyah setelah diguyur hujan yang cukup deras selama dua malam.

Tak hanya itu saja, diduga hal tersebut terjadi karena adanya konsentrasi gas metan dari dalam tumpukan sampah, yang akhirnya menjadi penyebab tragedi tersebut.

Hal tersebut juga yang diduga menyebabkan munculnya suara ledakan yang cukup keras seperti bom.

Setelah peristiwa ledakan TPA Leuwigajah itu terjadi, akhirnya kawasan Bandung Raya tak lagi memiliki TPA.

Karena salah satu yang sangat terdampak dengan tak adanya TPA di kawasan Bandung Raya merupakan Kota Bandung.

Baca Juga: Drama dan Aktor dari Crash Course in Romance Dominasi Peringkat Drama Terpopuler

 

Karena Kota Bandung sendiri adalah salah satu daerah yang memiliki jumlah terbesar pembuangan sampah ke TPA Leuwigajah.

Oleh karena itu, sampah di Kota Bandung sempat menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga tak lagi mampu menampung.

Kemudian berbagai penjuru Kota Bandung pun dipenuhi sampah hingga terlihat kotor dan jorok, bau pun menyerbak kemana-mana.

Terkait dengan adanya keadaan yang seperti ini, Kota Bandung pun sempat disebut sebagai "Bandung Lautan Sampah".

Nama besar Kota Kembang ini menjadi buruk, padahal sebelumnya dikenal sebagai kota yang dingin, bersih, dan indah.

Baca Juga: Berikut Profil dan Biodata Dua Kontestan MasterChef Indonesia Season 10 yang Tereliminasi di Top 10

Akhirnya peristiwa itu pun kembali normal ketika pemerintah membuka TPA Sarimukti.

Setelah peristiwa itu terjadi, setiap tanggal 21 Februari dijadikan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional untuk mengenang dan mengingatkan setiap masyarakat akan kejadian itu.

Lalu Kota Bandung pun mulai melakukan pengelolaan sampah dengan membedakan tempatnya sesuai dengan jenis sampahnya.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler