Demi Nonton Piala Dunia, Warga Bandung Rela Antre Beli STB Murah di Pasar Elektronik Cikapundung

4 Desember 2022, 12:17 WIB
Natrian panjang di Pasar Elektronik Cikapundung untuk membeli STB murah. /Twitter @mochyusuf

MAPAY BANDUNG – Siaran televisi analog di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya telah dihentikan pada Sabtu 3 Desember 2022 malam.

Dengan demikian untuk menikmati beragam acara di televisi seperti siaran langsung Piala Dunia Qatar 2022, warga Bandung diwajibkan memakai Set Top Box (STB).

Penggunaan STB bersifat wajib, lantaran siaran TV analog sudah dimatikan sesuai kebijakan Analog Switch Off (ASO) 2022.

Wakil Ketua KPID Jawa Barat, Achmad Abdul Basith mengungkap daerah yang dipastikan tidak akan mendapat sinyal televisi analog antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Warga Bandung Harus Tahu! Ini 70 Merek STB Resmi Kominfo untuk Tangkap Siaran Digital

Dengan demikian, mau tidak mau para warga Bandung harus membeli STB seperti antrian yang terjadi di Pasar Elektronik, Cikapundung, Bandung.

"Semua TV on di frekuensi digital," Abdul Basith sebagiamana dikutip MapayBandung.com dari laman PRFM pada Minggu 4 Desember 2022.

Unggahan antrian pembelian STB di Pasar Elektronik Cikapundung, Bandung, mencuri perhatian netizen. Meski siang hari dalam keadaan panas dan terik, warga yang ingin menonton Piala Dunia harus membeli STB.

“Antri yang beli STB di Pasar Elektronik Cikapundung,” terang akun Twitter @mochyusuf***.

Beberapa netizen masih kebingungan dengan harga STB yang telah direkomendasikan Kominfo. Pemilik akun yang sedang berada di lokasi pun merasa heran dengan kenaikan harga STB belakangan ini.

“Lagi naik daun, Rp300 ribu, minggu lalu masih Rp200 ribu,” ucap akun @mochyusuf***.

“Waduh, kalau di online beli cuma Rp175 ribu,” balas akun @supriyant***.

“Demi nonton Piala Dunia,” balas netizen lainnya.  

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 2022/2023 Berlanjut Mulai Besok 5 Desember

Tak sedikit pula yang merasa prihatin lantara untuk menikmati siaran TV nasional saja diharuskan membeli STB.

Karunya nu can boga duit, budakna hayang lalajo TV (kasihan yang belum punya uang, anaknya ingin menonton TV),” tutur akun @fahrezi***.

Lebih lanjut, Abdul Basith menambahkan masyarakat tidak mampu masih dapat mengakses siaran televisi digital tanpa perlu membeli televisi baru.

“Televisi lama tetap bisa digunakan dengan alat tambahan, STB. Saat ini distribusi bantuan STB gratis sudah 99,5 persen, sisanya sedang terus didistribusikan,” tuturnya.

Baca Juga: Viral Video Gunung Semeru Meletus Tepat Setahun Usai Erupsi Hebat Pada Desember 2021, Begini Penampakannya!

Seperti diketahui pemerintah melakukan migrasi saluran televisi dari analog ke digital yang bertujuan untuk mempercepat akselerasi jaringan 5G di Indonesia.

Pasalnya selama ini siaran analog menggunakan seluruh pita pada frekuensi radio 700MHz untuk satu saluran. Sedangkan pada siaran digital memakai satu frekuensi saja bisa digunakan untuk enam hingga 12 kanal.

Hal ini tentu saja akan memberi dampak positif pada kegiatan ekonomi digital terutama wilayah Bandung dan sekitarnya.***

 

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler