MAPAY BANDUNG - Wali Kota Bandung Yana Mulyana, secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan terhadap dua orang baru, untuk ditempatkan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, pada Kamis 17 November 2022 hari ini.
Dua pejabat baru itu adalah Anhar Hadian yang dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, dan dr. Yorisa Sativa yang dilantik sebagai Direktur RSUD Bandung Kiwari.
Usai melantik Kadinkes dan Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yana Mulyana berpesan kepada keduanya agar dapat fokus menekan angka Covid-19.
"Pelantikan ini menjadi upaya akselerasi pencapaian target-target program dan kegiatan pembangunan khususnya dalam satu tahun ke depan," kata Yana Mulyana, dalam siaran pers yang diterima MapayBandung.com, Kamis 17 November 2022.
Baca Juga: Jadwal dan Sinopsis Reborn Rich yang Tayang Mulai Besok 18 November 2022
Menurut Yana, masyarakat masih butuh pelayanan dasar yang lebih maksimal, seperti akses terhadap air bersih, sampah, pangan, kesehatan dan pendidikan.
Ia juga berpesan, agar para pimpinan tinggi pratama harus menjadi panglima dan berada di barisan terdepan dalam menangani berbagai tantangan di tengah masyarakat.
"Dari aspek kehidupan global, kita juga terpengaruh pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya. Bahkan, terancam resesi global," katanya.
"Dua pejabat yang dilantik hari ini kita harapkan mampu mengarahkan dan memberikan gagasan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di Kota Bandung," sambung Yana.
Pada kesempatan yang sama, Anhar Hadian yang kini menjadi Kadinkes Kota Bandung mengatakan, melalui kolaborasi berbagai pihak, maka semua program bisa terealisasikan.
"Ini bukan amanah yang ringan, tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin juga untuk dijalankan. Kami berkeyakinan dengan kolaborasi dan arahan dari Wali Kota dan Sekda sebagai pimpinan kami, akan dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik mungkin," kata Anhar Hadian.
Senada dengan Yana Mulyana, Anhar menyebutkan, penanganan Covid-19 masih menjadi program prioritasnya.
"Saat ini kasusnya sedang naik, sehingga, kita harus semaksimal mungkin mengatasi. Apalagi euforia masyarakat untuk kembali ke perilaku dahulu sudah terlihat," katanya.***