Memperingati Hari Pahlawan, Inilah 5 Bangunan Bersejarah yang Dapat Dikunjungi di Kota Cimahi

9 November 2022, 15:23 WIB
Berikut ini 5 bangunan bersejarah di Kota Cimahi yang dapat dikunjungi jelang hari pahlawan pada 10 November 2022. /RIRIN NF/PR

MAPAY BANDUNG – Memperingati hari pahlawan yang jatuh setiap 10 November, masyarakat dapat melakukannya dengan berbagai cara.

Selain mengetahui tokoh nasional kemerdekaan Indonesia, tak ada salahnya untuk jalan-jalan ke lokasi bersejarah di kota Anda.

Satu diantara kota yang memiliki banyak bangunan bersejarah di Jawa Barat adalah Kota Cimahi.

Kota yang berada di sebelah barat Kota Bandung ini telah dibangun pada zaman kolonial dengan fungsi utama sebagai kota garnisun militer.

Maka tak heran, Kota Cimahi memiliki banyak sekali situs bersejarah yang berkaitan dengan militer di era kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 10 Pahlawan yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Kota Cimahi, Nomor 9 Familiar

Dikutip MapayBandung.com dari laman cimahikota.go.id pada Rabu 9 November 2022, Kota Cimahi memiliki cukup banyak cagar budaya berupa bangunan tua bersejarah peninggalan pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1886.

Beberapa bangunan tersebut masih berdiri megah dan masih berfungsi dengan baik, diantaranya.

1. Rumah Sakit Dustira

Rumah Sakit Dustira merupakan satu dari sekian cagar budaya yang sarat akan akan nilai sejarah perjuangan kemerdekaan.

Bangunan yang terletak di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi ini adalah rumah sakit militer milik pemerintah kolonial Belanda yang selanjutnya difungsikan sebagai tempat perawatan tawanan tentara perang di paruh tahun 1940an.

Dari segi arsitekturnya, RS Dustira memiliki corak neo klasikal yang estetik dengan jajaran jendela dan gerbang besar yang melengkung layaknya bangunan Eropa di abad pertengahan.

Baca Juga: Berikut Ini Lirik Lagu Nasional yang Pas Dinyanyikan Saat Hari Pahlawan, Maju Tak Gentar!

2. The Historich

Gedung The Historich yang dapat ditemukan di Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi adalah bangunan peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda.

Gedung bersejarah yang mulai dibangun pada 1895 ini digunakan sebagai tempat berkumpul bagi tentara Belanda untuk menikmati hiburan.

Sebelum dinamakan The Historich, gedung tersebut bernama Societeiet voor Officieren. Usai pindah tangan ke TNI AD, namanya berganti menjadi Balai Prajurit Sudirman dan kemudian berubah lagi menjadi The Historich.

Kini gedung The Historich kerap digunakan untuk ajang pernikahan, pertemuan, pameran UKM, seminar, dan acara lain.

3. Stasiun Kereta Api Tjimahi

Mengutip dari laman kai.id, Stasiun Kereta Api Tjimahi atau Cimahi awalnya merupakan sebuah halte yang dibuka pada tanggal 17 Mei 1884 bersamaan peresmian jalur kereta api Cianjur – Bandung oleh perusahaan kereta api Negara Staatssporwegen (SS).

Rangkaian jalur kereta api Cimahi merupakan bagian dari pembangunan jaringan kereta api pertama di tanah Priangan yang meliputi Buitenzorg (Bogor), Bandung, hingga Cicalengka.

Tujuan pembangunan jaringan kereta api di kawasan Priangan terkait kepentingan ekonomi yang menghubungkan wilayah subur di Priangan dengan pelabuhan di Batavia (Jakarta).

Baca Juga: 25 Ucapan Hari Pahlawan 2022, Bentuk Apresiasi Terhadap Jasa dan Semangat Para Pejuang

4. Gereja Santo Ignatius.

Gereja Santo Ignatius Cimahi adalah sebuah paroki yang berada di bawah naungan Keuskupan Bandung.

Pembangunan gedung gereja dimulai pada tahun 1906 dengan bantuan Pemerintah Hindia Belanda, Kerajaan Belanda, serta beberapa relawan hingga akhirnya selesai dibangun pada tanggal 20 Desember 1908 dibawah pengawasan Pastor Martinus Timmers SJ dan Pastor Jacobus Van Santen.

Luas bangunan gedung gereja yaitu 8 kali 16 meter berbentuk lurus dengan tampak depan bergaya neo romantic kuno.

5. Evereld Leuwigajah Kerkhof

Selain bangunan, terdapat pula pemakaman para pemimpin dari tentara Hindia Belanda yang berada di wilayah Leuwigajah. Masyarakat Cimahi menyebutnya “Kerkhof”.

Sedikitnya ada sekitar 7 buah ereveld atau pemakaman Belanda yang tersebar di Pulau Jawa diantaranya Ereveld Menteng Pulo, Ereveld Ancol, Ereveld Kalibanteng, Ereveld Candi, Ereveld Kembang Kuning, Ereveld Pandu, dan Ereveld Leuwigajah.

Dengan luas sekitar 3 hektar, Evereld Luewigajah berisi sekitar 5.200 jenazah serta jumlah nisan sebanyak 5000 buah.

Kompleks pemakaman Ereveld Leuwigajah di Cimahi didirikan pada 20 Desember 1949 yang dikelola oleh Yayasan Oorlogsgravenstichting berpusat di Den Haag, Belanda.

Meskipun berada di lahan NKRI, Ereveld Leuwigajah berada dalam teritorial Kerajaan Belanda.

Bahkan dalam momen-momen peringatan tertentu, berkibarlah sang triwarna rood wit blau, bendera Belanda di langit Cimahi Selatan pada sebuah tiang megah yang berada diujung makam.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler