Jarang Diketahui, Inilah 10 Pahlawan yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Kota Cimahi, Nomor 9 Familiar

9 November 2022, 14:38 WIB
Tak hanya nama Jendral Gatot Subroto, inilah 10 nama pahlawan dan tokoh yang dijadikan nama jalan Kota Cimahi. /

MAPAY BANDUNG – Memperingati hari pahlawan yang jatuh setiap 10 November 2022, tidak ada salahnya untuk mengetahui nama pahlawan yang terdengar harum di daerah masing-masing.

Tak hanya Kota Bandung, setiap wilayah di Indonesia tentu memiliki seseorang yang dianggap sebagai pahlawan, baik itu pejuang, tokoh budaya, politik, agama dan sebagainya. Termasuk deretan tokoh yang berasal dari Kota Cimahi.

Cimahi, kota yang hingga kini terkenal dengan julukan kota militer ini memiliki berbagai tokoh pahlawan yang diabadikan menjadi nama jalan.

Meski kerap melintasi jalanan tersebut, wara Cimahi dan sekitarnya masih belum mengetahui sejarah para tokoh pahlawan yang disematkan pada nama jalan di Cimahi.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 Terbaru, Segera Unduh dan Pasang di Medsos

Dikutip MapayBandung.com dari laman kemendikbud pada Rabu 9 November 2022, berikut 10 nama pahlawan yang diabadikan menjadi nama jalan di Kota Cimahi.

1. Gatot Subroto

Seperti kota-kota lainnya, Cimahi memiliki Jalan Gatot Subroto atau Gatsu yang membentang mulai dari Kodim Cimahi hingga perlintasan kereta api arah Baros.

Lahir pada 10 Oktober 1907, Jenderal TNI (Anm.) Gatot Soebroto adalah tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional Indonesia.

Jenderal TNI Gatot Soebroto dimakamkan di Ungaran, Kabupaten Semarang, pada 11 Juni 1962.

2. Kolonel Masturi

Jalan Kolonel Masturi atau Kolmas tentu tidak asing bagi warga Cimahi dan sekitarnya. Nama Kolonel Masturti diambil dari mantan Bupati Bandung yang dilantik pada tanggal 27 Februari 1967.

Menggantikan R. Memed Ardiwilaga, BA. Mayor Masturi adalah Bupati kedua yang berasal dari kalangan Militer.

Penetapan Kolonel Masturi ini dianggap sesuai konsep Dwi-Fungsi ABRI yang menyebut ABRI memiliki tugas ganda.

Baca Juga: Berikut Ini Lirik Lagu Nasional yang Pas Dinyanyikan Saat Hari Pahlawan, Maju Tak Gentar!

3. Jenderal Amir Mahmud

Nama Jenderal Amir Mahmud adalah satu dari sekian nama yang diabadikan jadi nama jalan di Kota Cimahi yang terletak di perbatasan Kota Cimahi dengan Ngamprah hingga perllintasan kereta api Cimindi.

Lahir di Cimahi pada 21 Februari 1923 silam, Amir Mahmud adalah anak dari seorang pegawai perusahaan publik di bawah pemerintah kolonial Belanda.

Jenderal Amir Mahmud merupakan tokoh Indonesia di bidang militer yang berada di balik lahirnya Supersemar pada 11 Maret 1966.

Sebelum hijrah ke Jawa Tengah, Amir Machmud sempat menjabat sebagai Kodam Siliwangi. Karir Amir Machmud pun semakin bersinar seiring dengan runtuhnya Orde Lama dan berkuasanya Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto.

Bahkan Amir Machmud sempat menjabat sebagai ketua MPR sekaligus DPR dan menjadi salahsatu tokoh yang menganugerahi Presiden Soeharto dengan gelar Bapak Pembangunan.

4. Mayor Dustira Prawiraamidjaya

Tak hanya jalan Kolmas, jalan Dustira yang terletak di Kecamatan Baros, Kota Cimahi ini diambil dari salahsatu nama pejuang yang berjasa.

Lahir di Tasikmalaya, 25 Juli 1915 dan meninggal di Bandung pada usia 30 tahun, Mayor Dustira adalah seorang dokter militer yang bertugas di resimen 9 Divisi Siliwangi.

Tak hanya menjabat sebagai dokter militer, Mayor Dustira adalah anak dari Raden S. Prawiraamidjaya yang merupakan ningrat pada masanya.

Selain jalan, nama Mayor Dustira Prawiraamidjaya diabadikan menjadi nama rumah sakit besar di Cimahi saat ini.

Baca Juga: Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November, Siapa Masih Ingat?

5. Haji Mohammad Safaat Mintaredja, SH atau H.M.S Mintaredja

Jalan H.M.S Mintaredja atau yang lebih dikenal dengan mana jalan akses Tol Baros adalah diabadikan dari nama politisi dan pejabat pemerintahan yang berkiprah pada masa Orde Baru.

Lahir di Jonggol pada 17 Februari 1921, H.M.S Mintaredja, SH sempat menjabat sebagai Menteri Negara Penyelenggaraan Hubungan antara Lembaga Tinggi Negara dan Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan I dan II.

6. Daeng Muhammad Ardiwinata

Menggantikan nama Jalan Cihanjuang, sosok Daeng Muhammad Ardiwinata mungkin terdengar asing bagi Masyarakat Sunda. Pasalnya Daeng sendiri adalah sebutan untuk gelar bangsawan masyarakat Bugis.

Diketahui jika kakek Daeng Muhammad Ardiwinata adalah orang Bugis Makassar yang menikah dengan orang Sunda.

Ayah Daeng Muhammad Ardiwinata bernama Daeng Kanduruan Ardiwinata, seorang nasionalis yang juga pendiri Paguyuban Pasundan.

Soosoknya sangat berjasa bagi sastrawan Sunda karena sempat menerima penghargaan dari Belanda "Ridder in de Orde Van Oranye Nassau" usai jasanya di bidang budaya.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Pahlawan 2022 untuk Mengenang Para Pahlawan yang Gugur

7. Hj. Djulaeha Karmita

Nama jalan Dra. Hj. Djulaeha Karmita yang sebelumnya dikenal dengan Jalan Pasar Atas ini berasal dari nama aktivis perang kemerdekaan yang juga menjabat sebagai anggota PMI pada masanya.

Selain menjabat menjadi anggota PMI, Djulaeha Karmita aktif bergabung dalam Laskar Wanita Indonesia (Laswi).

Laswi adalah barisan pejuang perempuan asal Jawa Barat yang memperjuangkan kemerdekaan pada masa penjajahan Belanda.

8. Raden Embang Artawidjaja

Bagi warga Cimahi dan alumnus SMPN 1 Cimahi tentu tidak asing dengan nama Jalan Raden Embang Artawidjaja.

Jalan satu arah yang berbentuk huruf L ini sebelumnya dinamakan Jalan SMP.

Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau SMPN 1 Cimahi adalah bangunan sekolah pribumi yang dibangun Hindia-Belanda sekitar tahun 1926 khusus para bangsawan terdahulu.

Raden Embang Kartawidjaja sendiri adalah tokoh pejuang Cimahi yang pernah menjadi kepala sekolah SMP 1 Cimahi sekitar tahun 1962an.

Tak hanya berjasa bagi bidang pendidikan, Rd. Embang adalah salahsatu pejuang yang bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Pahlawan 2022, Desain Simple, Keren, Cocok untuk Profil Sosmed

9. Raden Demang Hardjakusumah

Dijadikan nama jalan yang melintasi kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Raden Demang Hardjakusumah adalah anak dari Hardjawinata, sosok patih yang berasal dari Sumedang yang berkuasa pada tahun 1900an.

Demang Hardjakusumah diketahui adalah ayah dari Djadjat Hardjakusumah atau kakek dari personel grup musik Bimbo.

Selain Raden Demang Hardjakusumah, Somapraja adalah anak lain dari Hardjawinata.

Salahsatu keturunan keluarga Somapraja yang tersohor hingga kini adalah Gutawa Somapraja, ayah dari komposer Erwin Gutawa yang juga kakek dari penyanyi Gita Gutawa.

10. KH Usman Dhomiri

Sedangkan jalan terakhir di Cimahi yang berasal dari nama tokoh pejuang Indonesia adalah KH Usman Dhomiri.

Warga Cimahi biasa menyebut jalan ini dengan sebutan Jalan Padasuka, Cisangkan Hilir, atau Velodrome.

Nama KH Usman Dhomiri dijadikan nama jalan di Cimahi karena pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam sekalius pendiri Laskar Hizbullah di Indonesia saat era kemerdekaan.

Meski memilih jalan tarekat, ia tak tinggal diam ketika bangsanya diganggu penjajah. Kiai yang lahir pada tahun 1870 hijrah ke Kota Cimahi pada 1910an dan kerap berkooordinasi dengan beberapa tokoh pejuang kemerdekaan saat itu.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler