Teras Cihampelas, Proyek Mercusuar yang Tak Tentu Arah? (Bagian 3)

21 November 2021, 15:27 WIB
Teras Cihampelas sepi, Pemkot Bandung berencana hadirkan penampilan seni dan budaya agar tempat tersebut ramai kembali oleh pengunjung /Dok PRFM.

Reaktivasi dengan Event, PKL: Kami Butuh Ketegasan, Bukan Event!

MAPAY BANDUNG - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaktifkan kembali Teras Cihampelas untuk memancing 192 PKL agar bisa berjualan kembali, nampaknya belum berhasil.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, target reaktivasi dilakukan pada November 2021 ini, dengan diawali perbaikan infrastruktur yang rusak akibat lama terbengkalai.

Namun dari 192 pedagang di Teras Cihampelas, Yana mengatakan baru ada sekira 40 PKL saja yang kini sudah berjualan kembali.

Yana menduga, kondisi ini terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19 yang menyebabkan para pedagang memilih berhenti berjualan.

Sehingga untuk mengajak mereka kembali berjualan, sedikit kesulitan karena Teras Cihampelas masih sepi.

"Karena kan dua tahun pandemi Covid-19, pedagang juga tidak bisa berjualan, nah karena sekarang sudah di level dua, fasilitas publik juga sudah kita buka termasuk Teras Cihampelas, cuman pada saat aktivasi para pedagang itu (PKL Teras Cihampelas) itu kan lama berhenti, tentunya itu tidak gampang untuk mengajak mereka memulai lagi untuk berdagang disini," ungkap Yana ditemui di Teras Cihampelas Bandung, Sabtu 20 November 2021.

Baca Juga: Teras Cihampelas, Proyek Mercusuar yang Tak Tentu Arah? (Bagian 1)

Dengan dimulainya kembali aktivitas kawasan Teras Cihampelas, Yana berharap bahwa kawasan tersebut bisa menjadi destinasi wisata di masyarakat.

"Kami berharap sih dengan adanya aktivasi, terus ada kegiatan seni, budaya, dan beberapa kegiatan lain tempat ini (Teras Cihampelas) bisa ramai lagi, jadi ikon kota lagi, bahkan jadi destinasi wisata di Kota Bandung," ucapnya

Kepala Dinas Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, rencana kolaborasi kegiatan di Teras Cihampelas yang sejak lama dibahas, hari ini mulai diujicoba.

Atet menambahkan, kegiatan awal dengan nama Ruang Riung Teras Cihampelas diharapkan mampu menghidupkan kembali kawasan yang awalnya difungsikan untuk pedestrian tersebut.

Dia mengungkapkan, gagasan acara Ruang Riung Teras Cihampelas sendiri bermula dari tidak optimalnya upaya reaktivasi yang sempat dicoba selama ini.

Dari mulai penyelenggaraan event hingga pameran produk UMKM yang melibatkan para pedagang, tidak menghasilkan target optimal.

“Setelah saya berdiskusi, kemudian kami menggandeng teman-teman dari ekonomi kreatif, kaum milenial, kita berembuk, dan kira-kira akan seperti apa Teras Cihampelas ini untuk dijadikan lagi fungsinya seperti dulu, sebagai tempat destinasi wisata yang memang sangat luar biasa. Dan akhirnya mereka mempunyai gagasan, dan gagasannya seperti ini,” jelas Atet.

Baca Juga: Teras Cihampelas, Proyek Mercusuar yang Tak Tentu Arah? (Bagian 2)

Gagasan yang dimaksud yaitu adanya kegiatan mingguan seperti diskusi hingga musik di dua trase Teras Cihampelas.

Nantinya, lanjut Atet, Ruan Riung ini bisa mendengarkan masukan-masukan dari warga Bandung, Perguruan Tinggi, unsur media, atau unsur pemerintahan.

“Dan itu diminta pendapatnya seperti apa ke depannya sehingga Teras Cihampelas ini bermanfaat kembali, baik dari aspek ekonomi, daya tarik pariwisata, maupun pemanfaatan infrastruktur kota. Prinsipnya kami berbicara dengan teman-teman Koperasi Rotator, koperasi kaum milenial yang kreatif. Jadi kesimpulannya teras Cihampelas itu harus ada atraksi dulu, dan ini bisa menarik perhatian,”beber Atet.

Atet pun berharap, kegiatan tersebut bisa berjaan setiap minggunya sehingga aktivitas di Teras Cihampelas kembali hidup.

Dengan begitu, para PKL yang berjualan di Teras Cihampelas pun bisa kembali memiliki kesempatan berjualan dengan kondisi yang ramai.

“Kami diharapkan tiap minggu, dan mereka tinggal berpikir nanti mengisi acaranya seperti apa dan bagaimana mereka mengisinya, atau misalnya dari masyarakat ada rencana mengadakan event disini silahkan, tapi Koordinasi dulu, sehingga eventnya nanti menjadi aktraktif, dan kemudian yang paling penting amanat dari pak walikota yaitu prokes (protokol kesehatan),” pungkas Atet

Baca Juga: Terungkap! Begini Kondisi Terbaru Marc Marquez Setelah Absen dari Beberapa Agenda MotoGP

Jika Pemkot Bandung berencana memanfaatkan Teras Cihampelas dengan berbagai pagelaran, lain halnya dengan para pedagang.

Bagi mereka, apa pun event yang coba digelar di Teras Cihampelas, tidak akan banyak membantu para PKL kembali memperoleh rezeki dari berjualan.

“Siapa yang menjamin itu (event) berhasil membantu kami? Karena yang kami butuhkan bukan sekadar itu. Yang kami inginkan pemerintah tegas dan konsisten terhadap kebijakannya, terutama terhadap PKL yang sekarang berjualan lagi di trotoar. Itu bukan dari kami, tapi ga ada tindakan,” kata Kiki Amaluki, PKL sekaligus pengurus Koperasi PKL Teras Cihampelas, saat ditemui di Teras Cihampelas, Sabtu 20 November 2021.

Baca Juga: Stop 4 Makanan Ini, Badan Sehat Bugar dan Tidak Mudah Mengantuk Kata dr. Zaidul Akbar

Kiki mengungkapkan, Pemkot Bandung harus konsisten terhadap kebijakan mereka sejak awal memutuskan Teras Cihampelas dibangun pada akhir 2016 silam.

Dalam catatan Kiki, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat masih menjabat Walikota Bandung secara jelas mengatakan, Teras Cihampelas dibangun untuk pedestrian sekaligus penataan PKL.

“Jadi sebaiknya fokus (tujuan awal) dulu itu. Artinya komitmen awal pun, kalau ada PKL berjualan di bawah, harus ditindak. Kalau itu tidak dilakukan, saya jamin, seribu persen event itu ini pun tidak akan banyak membantu kami. Bukan menampik, tapi kami hanya mengingatkan, itu saja,” pungkas Kiki.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler