Dishub Catat Hanya 18 Persen Warga Bandung yang Gunakan Angkutan Umum

9 September 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi: menggunakan kendaraan umum termasuk kegiatan menghemat energi. /pch.vector/freepik

MAPAY BANDUNG - Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi, Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia menyampaikan di Bandung, pengguna kendaraan pribadi mencapai 81,77 persen.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari pengguna angkutan umum yang hanya menyentuh 18,23 persen.

Rasio perbandingan itu pun berbanding lurus dengan kondisi jalan raya di Kota Bandung yang didominasi oleh kendaraan pribadi.

Menurut catatannya, rasio kendaraan pribadi di Kota Bandung mencapai 96,59 persen, sedangkan hanya kendaraan angkutan umum 3,4 persen.

Baca Juga: Remix Suara Adzan Jadi Soundtrack Program 'Street Woman Fighter', Mnet Minta Maaf

Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah berbenah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik. Guna meningkatkan persentase warga yang menggunakan angkutan umum.

“Upaya untuk mengalihkannya, kita meyediakan angkutan umum masal seperti BRT kualitas baik seperti pelayanan TMB,” jelasnya pada Kegiatan Bandung Menjawab yang berlangsung secara virtual, Kamis 9 September 2021.

Asep mengatakan, saat ini pihaknya tengah merencanakan pembangunan BRT di Kota Bandung. Hal itu dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum di Bandung. Program pembangunan ini didukung oleh Wolrd Bank dalam hal perencanaannya.

Ada 12 trayek, sebanyak 6 trayek di Kota Bandung dan 6 trayek di Bandug Raya.

“Kita hanya siapkan lahan untuk shelternya. Saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi dan kajian. Seperti amdal, mitigasi risiko, serta kajian lainnya. Insyaalah akan dioperasikan tahun 2023,” ujar Asep.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Jumat 10 September 2021, Simak Juga Persyaratannya

Sementara itu, Kepala UPT Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudiana mengungkapkan, angkutan umum di Kota Bandung ada tiga kelompok, yaitu angkutan kota (angkot), TMB, dan Damri. Angkot ada sebanyak 36 trayek yang beroperasi, dari 5.571 sekarang masih beroperasi 60 persen atau 3.000 unit.

"Itu kondisinya masik laik jalan karena tiap 6 bulan melakukan KIR,” Jelasnya.

Sedangkan TMB terdapat 5 koridor dengan 10 armada tiap koridor dan bus sekolah 4 rute. Selain itu, ada juga Bike Share dioperasikan pada 20 titik.

“TMB dari 5 trayek, sekitar 50 kendaraan. Ini masih laik jalan dan lihat survey IKM. Triwulan 1 dan 2, ini nilainya baik," katanya.

"Kita menggandeng konsultan untuk melakukan ini secara independen. Mulai persayarakat, prosedur, waktu pelayanan, produk layanan, kompetensi, kompetensi pelaksana, sarana dan prasarana, hasilnya 86,8,” ujar Yudiana.

Menurutnya, saat ini pemerintah juga berupaya agar masyarakat beralih ke transportasi umum dengan memberikan tarif khusus. “Kita berikan kepada tiga golongan, buruh, veteran dan guru honorer. Itu tarifnya hanya Rp1. Sementara bagi pelajar kita berikan Rp1.000. Kita terus berupaya memberikan kemudahan fasilitas untuk masyarakat,” jelasnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler