MAPAY BANDUNG - Bus sekolah yang disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) kota Bandung di hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM), ternyata sepi peminat.
Dari 7 unit bus sekolah yang disiapkan melayani siswa sekolah yang hendak PTM hari ini, hanya seorang siswi SMA saja yang memanfaatkan fasilitas dari Pemkot ini.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan, Dishub kota Bandung, Ade Surya mengatakan, sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebabnya. Satu diantaranya, jadwal pembelajaran siswa yang tidak serentak di setiap sekolah yang menggelar PTM hari ini.
Baca Juga: Hari Ini PTM di Kota Bandung Kembali Digelar, Bus Sekolah Kembali Beroperasi
“Karena masih ujicoba, jadi kami menduganya seperti itu. Lalu kami mendapat informasi dari Disdik kalau setiap sekolah masih menyesuaikan dengan situasi kondisi, tidak serta merta semua yang lolos verifikasi langsung hari ini PTM,” jelas Ade ditemui di Leuwipanjang, Rabu 8 September 2021.
Baca Juga: Biadab ! Dua Anak di Gowa Sulawesi Selatan Dikorbankan Demi Pesugihan, Satu Di Antaranya Tewas
Baca Juga: BESOK ! Persib Bandung Launching Jersey Away Musim Ini
Ade menjelaskan, dari 7 bus sekolah yang melayani empat koridor, hanya bus sekolah koridor empat Cibeureum-Cibiru saja yang berpenumpang satu orang, itu pun naik di Leuwipanjang. Dengan kondisi tersebut, Ade memastikan akan segera melakukan evaluasi.
Baca Juga: Viral! Diduga Berzina, Pasangan Ini Gancet Saat Berhubungan Intim
“Yang pertama jam keberangkatan dan jam penjemputan, karena jam belajar siswa selama ujicoba ini dimulai pukul 8 dan hanya dua mata pelajaran,” ujar Ade.
Baca Juga: STRP Dihapus, Masyarkat Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi Sebagai Syarat Perjalanan
Ia pun akan melakukan evaluasi terkait efektifitas bus sekolah ini terkait jenis bus, dan sebaran wilayah penjemputan. Menurutnya, gambaran saat ujicoba PTM seperti hari ini menjadi masukan sangat penting menyangkut masa depan bus sekolah.
Baca Juga: Ambil Sikap Tegas, Hesti Purwadinata: Drama Saipul Jamil Bikin Mual
“Bisa saja kedepan kami akan berkoordinasi dengan kewilayahan, untuk mengoptimalkan bis bis ini. Sekaligus bisa menentukan, apakah bis besar atai tang ukuran lebih kecil yang cocok untuk kota Bandung, dan mampu masuk ke perumahan,” pungkas Ade.***