Warga Cimahi yang Isolasi Mandiri Karena Covid-19 Dapat Bantuan Sembako Senilai Rp200 Ribu

27 Februari 2021, 14:06 WIB
ILUSTRASI Isolasi mandiri di Rumah. /DOK. Kredivo/
MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota Cimahi menegaskan pihaknya akan memberi bantuan logistik berupa sembako bagi warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
 
Pemberian bantuan logistik itu berlaku saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro jilid II yang berlangsung mulai 23 Februari hingga 8 Maret 2021 mendatang.
 
 
"Iya selama ada yang isolasi mandiri di rumah, nanti dikasih bantuan logistik. Tidak hanya saat PPKM saja, pada saat isolasi mandiri kita bantu," ujar Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cimahi Asep Bachtiar, dalam siaran pers Jumat 26 Februari 2021. 
 
Baca Juga: Pemkot: PKL di Kawasan Tegalega Kota Bandung Bakal Ditata
Baca Juga: China Laporkan 10 Kasus Baru Covid-19 Tanpa Gejala, Infeksi Berasal dari Luar Negeri
 
Diketahui, hingga 21 Februari 2021, ada 163 rumah di Kota Cimahi yang penghuninya didapati terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara kasus aktifnya menyisakan 236 orang.
 
Asep menerangkan, jenis bantuan logistik yang akan disitribusikan ke pasien yang menjalani isolasi mandiri tidak akan berbentuk uang. Namun kebutuhan pokok, seperti beras, minyak tanah dan sebagainya.
 
"Kebutuhan pokok. Kaya sembako jangan sampai dia (pasien) keluar cari beras, minyak goreng," kata Asep.
 
Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia Jelang SEA Games 2021
 
Untuk besaran bantuannya, jelas Asep, akan disesuaikan dengan kondisi keluarganya. Termasuk jumlah anggota keluarga juga akan diperhitungkan. .
 
Untuk itu, besaran kebutuhan pokok yang akan disistribusikan kepada rumah yang terdapat kasus positif kemungkinan berbeda-beda. Namun diperkirakan mencapai Rp200-300 ribu berupa kebutuhan pokok
 
Dikatakannya, aparat kewilayahan seperti RT, RW, Kelurahan hingga Puskesmas akan melakukan pendataan dan validasi terlebih dulu agar bantuannya lebih tepat sasaran. 
 
"Perhitungan jumlah jiwa berapa, yang kena siapa. Misal kepala keluarganya, kalau dia tulang punggung berarti jumlah jiwanya harus dihitung kan. Mungkin ada 7 jiwa atau berapa itu nanti diidentifikasi temen-temen wilayah. Kisaran mungkin Rp200-300 ribu, tapi itu melihat jiwa kalau banyak bisa saja lebih," beber Asep.
 
Baca Juga: OTT Kepala Daerah, Mantan Jubir KPK Ingatkan Kasus Harun Masiku dan Korupsi Bansos Covid-19
 
Dirinya melanjutkan, pemberian bantuan kebutuhan pokok ini dilakukan agar pasien tetap terpenuhi kebutuhannya selama menjalani isolasi mandiri. Jangan sampai, kata Asep, ada pasien yang masih positif malah berkeliaran ke luar rumah untuk membeli kebutuhan.
 
Seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Dimana ada pasien Covid-19 yang keluar rumah meski belum mendapatkan surat selesai isolasi dari Puskesmas.
 
"Jadi jangan sampai yang isolasi mandiri, dia keluar cari makan," tandasnya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: cimahikota.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler