Pengelola Tegaskan Tahura Djuanda Masih Tutup Sampai 22 Februari 2021

14 Februari 2021, 14:54 WIB
Kolam Pakar yang berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung.* /Dok Tahura Djuanda

MAPAY BANDUNG – Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda menegaskan pihaknya belum membuka kunjungan bagi para pengunjung.

Diakui Kepala Tahura Djuanda, Lianda Lubis, pihaknya menutup Tahura Djuanda hingga 22 Februari 2021 mendatang. Tahura Djuanda sendiri ditutup lantaran pada awal Februari 2021 lalu ditemukan belasan karyawannya positif corona.

Namun, saat ini sejumlah pegawai Tahura yang sebelumnya dinyatakan positif corona, saat ini sudah sembuh. Meski demikian, Tahura Djuanda masih ditutup untuk umum.

Baca Juga: Tanggapi Din Syamsudin yang Dituduh Radikal, Menag: Jangan Gegabah Cap Orang Radikal

Baca Juga: Unggah Caption Romantis di Hari Valentine, Dul Jaelani Ternyata Sangat Puitis dan Bikin Meleleh

Menurutnya, dari total 19 orang yang terpapar, saat ini tinggal dua orang yang masih dalam isolasi.

"Pegawai Tahura yang positif di minggu pertama sudah pada pulang ke rumah, hanya tinggal dua orang yang masih isolasi," kata Lianda saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 14 Februari 2021.

Artikel ini telah tayang di PRFMNEWS.ID dengan judul "Meski Pegawai Sudah Sembuh dari Corona, Tahura Djuanda Tetap Tutup Sampai 22 Februari 2021".

Mengenai penutupan Tahura, Lianda menyebut dilakukan seiring kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan dari 9 sampai 22 Februari 2021.

Penutupan Tahura bertujuan untuk membatasi pergerakan masyarakat, karena Tahura masih menjadi objek wisata favorit di Bandung Raya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tegaskan Bakal Dukung Pengembangan Agro Wisata di Sukabumi Utara

Baca Juga: Bocoran dan Link Streaming Ikatan Cinta Malam Ini: Akhirnya Mas Al dan Andin Gak Jadi Cerai, Doa Reyna Terkabu

Dikatakannya, Tahura Djuanda ditutup untuk layanan wisata alam saja. Sementara aktivitas kantor, dan konservasi masih berjalan seperti biasa.

"Untuk pegawai ada yang WFO dan WFH, kita terapkan 50:50," katanya.

Lebih lanjut ia menyebut pihaknya akan terus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah mengenai operasional Tahura Djuanda.

"Tanggal 22 (Februari) bisa kita buka, tapi kalau ada kebijakan lagi karena mungkin tidak ada penurunan kasus, kami akan ikuti," katanya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Prfmnews

Tags

Terkini

Terpopuler