Pemkot Cimahi Minta Warga Waspadai Gempa dari Gerakan Sesar Lembang yang Tak Bisa Diprediksi Kapan Terjadi

29 Januari 2021, 13:56 WIB
Peringatan lokasi zona sesar Lembang. /HUMA KBB

MAPAY BANDUNG - Selain Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi juga menjadi salah satu daerah yang dilintasi oleh patahan Lembang atau sesar Lembang.

Oleh karenanya, kota Cimahi pun berada dalam ancaman gempa jika sesar Lembang mengeluarkan energinya.

Dengan kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengimbau warganya untuk selalu waspada terhadap potensi bencana gempa bumi yang bersumber dari aktivitas sesar Lembang.

Baca Juga: Ternyata Kejaksaan Agung Kembalikan Empat Berkas Perkara Habib Rizieq Shihab ke Bareskrim, Ada Apa?

Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak Kota Cimahi dari lintasan Sesar Lembang hanya sekitar 3 kilometer di sebelah utara. Sedangkan untuk Cimahi wilayah selatan berjarak sekitar 12 kilometer.

Sejalan dengan itu, pelepasan energi yang berdampak kepada gempa bumi akibat pergerakan Sesar Lembang sangat sulit untuk diprediksi. Dalam kondisi seperti itu, masyarakat diminta tetap waspada dan mempersiapkan segala sesuatunya sejak awal demi menghindari jatuhnya korban jiwa manakala bencana tersebut benar-benar terjadi.

“Kalau di utara ini daerahnya Pegunungan atau bebatuan, tetapi kalau di selatan itu identik dulunya merupakan cekungan bekas danau purba. Kalau terjadi gempa dapat sama-sama akan menimbulkan goncangan yang begitu besar. Sehingga imbanglah antara utara dan selatan ini karena termasuk zona merah yang sama-sama riskan terhadap resiko gempa dari Sesar Lembang ini,” papar Ngatiyana dikutip mapaybandung.com dari laman resmi Pemkot Cimahi hari ini, Jumat 29 Januari 2021.

Baca Juga: Sandhy Sondoro Tegaskan Posisi Glenn Fredly di Trio Lestati Tak Akan Tergantikan

Ngatiyana mengklaim, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Sesar Lembang.

Salah satunya adalah dengan memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi.

Disamping itu, Ia juga meminta agar tenaga-tenaga kesiapsiagaan bencana di Kota Cimahi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesadaran di tengah masyarakat tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana.

Baca Juga: Diselimuti Perasaan Haru, Wabup Sumedang Erwan Setiawan Jadi Saksi Pernikahan Korban Longsor Cimanggung

Adapun untuk kegiatan sosialisasi atau simulasi yang menghadirkan kerumunan massa, Ia mengaku tidak akan menempun metode seperti itu karena dianggap terlalu riskan di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini.

“BPBD sudah siap menggerakkan tenaga-tenaga kesiapsiagaan bencana yang selama ini sudah dilatih dan dididik, termasuk Kelurahan Siaga Bencana, Tagana, Katana, dan sebagainya untuk turun langsung ke masyarakat, nanti BPBD juga akan ke sekolah-sekolah baik SD, SMP maupun SMA, juga termasuk satuan-satuan TNI, Polri dan instansi-instansi masyarakat sipil. Semuanya supaya diberikan edukasi bahwa setiap saat dapat terjadi bencana gempa akibat pecahan sesar lembang,” terangnya.

Baca Juga: Viral Surat Keberatan Eiger ke Youtuber, Anak Presiden Kaesang Pangarep Ikut Komentar: Gini Amat Ya

Sementara itu, dalam Siaran Pers yang diterima oleh Diskominfo Kota Cimahi, Kepala Stasiun BMKG Bandung Teguh Rahayu menyatakan, dari tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang.

Namun demikian, sampai saat ini belum ada alat ataupun metode yang dapat memprediksi kapan bencana gempa bumi akan terjadi. Oleh karena itu, informasi yang menyatakan bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energy yang dikumpulkannya sejak tahun 2012-hingga sekarang adalah informasi yang tidak benar atau hoax.

“Potensi kegempaan Sesar Lembang ada, hanya kapan waktunya, berapa besar magnitudonya, belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa bumi maksimumnya 6,8-6,9 Mw. Tapi bisa saja energi yang di-release hanya 40% atau 50% dari energi maksimumnya,” ujar Teguh Rahayu dalam siaran persnya itu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler