dr. Ema Ungkap 8 Kebiasaan Pemicu Kanker Serviks, Nomor 1 Banyak yang Melakukan, Segera Hindari!

- 17 November 2023, 18:30 WIB
dr. Ema Surya Pertiwi mengungkap 7 tanda tubuh terserang diabetes
dr. Ema Surya Pertiwi mengungkap 7 tanda tubuh terserang diabetes /YouTube Emma Super

MAPAY BANDUNG - Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim yang berkembang terus hingga tak terkendali.

 

Pemicu kanker serviks yang diungkap dokter juga healthy vlogger dr. Ema Surya Pertiwi mencakup pada kebiasaan yang tanpa disadari sering dilakukan.

dr. Ema Surya Pertiwi mengungkap 8 kebiasaan sehari-hari yang jadi penyebab atau pemicu kanker serviks dan perlu diwaspadai wanita.

Baca Juga: Kapan Persib Main Lagi? Simak Jadwal Maung Bandung di Akhir November

Dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Emasuperr pada Jumat 17 November 2023, berikut 8 penyebab kanker serviks.

1. Kebiasaan mencuci area Miss V dengan sabun pembersih kewanitaan

Mencuci area miss V dengan sabun pembersih tidak hanya memaparkan area Miss V dengan zat kimia, tapi juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik di sana.

Sehingga meningkatkan munculnya bakteri jahat, keputihan dan meningkatkan risiko munculnya kanker serviks.

“Disarankan kalau misalnya emang pengen pakai sabun pembersih cukup di area luarnya saja jangan sampai masuk ke dalam dan jangan terlalu sering,” kata dr. Ema.

Baca Juga: Kisah Horor Hantu Tanpa Kepala Penunggu Jalan Cipaganti Bandung

2. Kebiasaan menggunakan pembalut terlalu lama

Pada saat menstruasi dan jarang mengganti pembalut lebih dari 8 jam setiap hari serta menggunakan pembalut lebih dari 7 hari setiap siklusnya.

Menurut dr. Ema, jika dilakukan terus-menerus akan meningkatkan risiko munculnya kanker serviks pada wanita, karena terdapat zat kimia seperti dioksin dan klorin

“Jika diakumulasi terus-menerus bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks,” ujar dr. Ema.

“Tapi gantilah celana dalam dan rajinlah mencuci celana dalam untuk mengamankan kesehatan area Miss V,” lanjutnya.

3. Sering keputihan dan berbau tidak sedap

Jika sudah menjalankan pola hidup sehat dan sudah konsumsi obat tapi keputihan tidak kunjung hilang dan terus bertambah.

Maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear, hal tersebut untuk mengidentifikasi apakah ada risiko kanker serviks pada wanita.

“Disarankan untuk melakukan pap smear sekitar 3 sampai 5 tahun sekali untuk mengetahui resiko munculnya kanker serviks pada wanita,” kata dr. Ema.

Baca Juga: Bojan Hodak Masih Beri Kesempatan Tyronne Del Pino, Nasibnya di Persib Ditentukan Dua Pekan Lagi

4. Sering berganti pasangan saat bercinta

dr. Ema mengungkap berganti-ganti partner saat bercinta itu bisa meningkatkan penularan HPV yang menjadi penyebab utama dari kanker serviks.

Oleh sebab itu, jika wanita ada risiko gonta-ganti pasangan, dr. Ema menyarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Atau memproteksi diri dengan menggunakan pengaman serta melakukan vaksin kanker serviks untuk mencegah munculnya kanker serviks pada tubuh.

5. Kebiasaan bercinta saat menstruasi

Menurut dr. Ema, ketika menstruasi mulut serviks akan terbuka dengan lebar, hal itu akan meningkatkan risiko infeksi maupun peradangan pada area tersebut.

“Sehingga ketika dilakukan dengan sering itu bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks pada wanita,” jelasnya.

6. Mengalami perdarahan yang abnormal

Saat mengalami pendarahan atau flek darah saat sedang bercinta waspada itu bisa menjadi salah satu pemicu adanya kanker serviks.

Selain itu, jika mengalami pendarahan atau bercak di luar siklus menstruasi seperti biasanya hal itu juga perlu diwaspadai mengalami kanker serviks.

“Misalnya biasanya selesai dalam waktu 5 hari, namun tanggal ke 10, 11, 12 muncul bercak darah lalu berhenti dan siklus menstruasi berputar lagi,” kata dr. Ema.

“Jika terjadi sekali dua kali oke, namun jika bercak darah itu muncul terus-menerus setiap kalian mau menstruasi maka itu juga perlu diwaspadai,” pungkasnya.

7. Riwayat penggunaan kontrasepsi atau KB

Menurut dr. Ema, pada wanita yang menggunakan KB hormonal dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.

“Makanya perlu diperhatikan terhadap tubuh sendiri kalau ada gangguan hormonal disarankan lebih baik pilih KB non hormonal maupun kondom,” pungkasnya.

Baca Juga: Update Kasus Subang: Polda Jabar Dalami Keterlibatan 3 Anggota Polres Subang di TKP Pembunuhan

8. Kebiasaan merokok

 

Menurut dr. Ema, dalam rokok terdapat banyak kandungan zat kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida di mana bisa meningkatkan risiko munculnya kanker.

Tidak hanya kanker serviks, namun juga kanker hidung, nasofaring, hingga kanker paru-paru.

Hal itu terjadi bukan hanya pada wanita merokok saja, namun pada wanita perokok pasif karena menghirup asap rokok pada lingkungan sekitarnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah