Kamu Sulit Fokus? Waspada! Bisa Jadi Gejala ADHD, Simak Penjelasannya

2 Juni 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi. /Freepik/Freepik

MAPAY BANDUNG - Dalam dunia yang serba bising ini, seringkali sulit bagi kita untuk berkonsentrasi.

Kehidupan kita bergerak dengan cepat, sehingga seringkali kita melakukan banyak hal sekaligus dan hanya memperhatikan setengahnya.

Apakah hal ini merupakan pengalaman yang umum bagi semua orang, ataukah mungkin merupakan gejala dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)?

Dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Neuron pada Kamis, 1 Juni 2023, ADHD merupakan gangguan mental yang ditandai dengan tiga gejala utama: kesulitan berkonsentrasi, hiperaktivitas, dan impulsivitas.

Baca Juga: Bukan Mantan Toxic! Waspadai 3 Makanan dan Minuman Ini yang Bisa Rusak Hatimu

Contoh dari gejala-gejala ini antara lain kesulitan dalam memperhatikan pelajaran di kelas, kecenderungan berbicara terus menerus, dan kegelisahan yang ditunjukkan melalui menghentakkan kaki berulang-ulang saat harus diam.

Namun, penting untuk diingat bahwa seringkali melamun atau sulit berkonsentrasi bukanlah tanda pasti bahwa seseorang mengalami ADHD.

Diagnosis ADHD membutuhkan kriteria khusus yang harus dipenuhi, dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh seorang psikolog profesional.

Meskipun terdapat gejala umum yang terkait dengan ADHD, pengalaman setiap individu yang mengalaminya bisa berbeda-beda.

Misalnya, perempuan yang memiliki ADHD mungkin tidak memiliki gejala hiperaktivitas yang sama dengan laki-laki yang mengalaminya.

Hal ini seringkali menyebabkan kesulitan dalam mendiagnosis ADHD pada perempuan, karena gejalanya tidak sesuai dengan gambaran yang sering muncul dalam media populer.

Baca Juga: Dadang Supriatna Optimis Kabupaten Bandung Tak Perlu Lagi TPA Sampah hingga 2 Tahun ke Depan

Penting untuk menyadari bahwa ADHD bukanlah sesuatu yang bisa "diperbaiki", melainkan merupakan perbedaan dalam struktur fisik otak.

Penelitian menunjukkan bahwa otak individu dengan ADHD memiliki ukuran sekitar 3% lebih kecil dibandingkan dengan individu tanpa ADHD.

Perbedaan ini dapat menjelaskan mengapa mereka mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan kontrol impuls, karena bagian otak yang mengatur hal-hal tersebut, yaitu lobus frontal, lebih kecil pada individu dengan ADHD.

Meskipun menghadapi ADHD bisa menimbulkan tantangan dalam kehidupan sehari-hari, bukan berarti individu dengan ADHD tidak memiliki kelebihan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penyandang ADHD memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu tanpa ADHD.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Dr. Romantic 3 Episode 11 Tayang Jumat 2 Juni 2023

Kecenderungan untuk bersifat impulsif pada individu dengan ADHD mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko, yang pada gilirannya dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang segar dan inovatif.

Oleh karena itu, ADHD bukanlah indikasi tentang kecerdasan seseorang, melainkan sekadar perbedaan dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia.

Perawatan ADHD sering melibatkan terapi dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan.

Namun, penting untuk mempertimbangkan efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh obat-obatan ADHD, seperti peningkatan tekanan darah atau kecemasan.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan apakah obat tersebut benar-benar diperlukan dalam pengelolaan ADHD.

ADHD adalah gangguan mental yang tersembunyi, dan seringkali gejalanya dianggap sepele atau sebagai "kekurangan" yang bisa diperbaiki.

Namun, penting untuk menyadari bahwa individu dengan ADHD pada dasarnya berbeda, dan perbedaan ini dapat menjadi kelebihan mereka.

Meskipun ADHD bersifat kronis dan akan terus menyertainya seumur hidup, mengerti dan memahami ADHD dapat membantu individu untuk mengelola gejala dan mencapai potensi mereka.*** (Fadhallah Rifqi Al Najma/JOB Training)

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler