MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga seorang pendakwah, dr. Zaidul Akbar membagikan sebuah resep herbal untuk mengatasi peradangan pada tubuh.
Menurut dr. Zaidul Akbar, resep untuk mengatasi peradangan pada tubuh ini menggunakan bahan-bahan alami dan mudah ditemukan dimana saja.
Rsep herbal untuk mengatasi peradangan pada tubuh ini terbuat dari bahan dasar apel dan timun saja.
“Semua sel sakit dan meradang akibat sampah makanan minuman yang tidak baik akan dipasangkan kembali elektronnya dengan tingginya antioksidan pada resep ini,” tulis dr. Zaidul Akbar dilansir MapayBandung.com dari Instagram @zaidulakbar, Jumat 15 Januari 2022.
Baca Juga: Meski Terdengar Jorok, dr. Zaidul Akbar Sebut 5 Ciri Ini Menandakan Tubuh dalam Keadaan Sehat
dr. Zaidul Akbar juga menyebut resep minuman ini dengan sebutan jus anti elektron.
Bahan dan cara membuat resep jus elektron yang berbahan dasar timun dan apel ini adalah sebagai berikut:
Siapkan bahan-bahan ini:
- 2 apel
- 2 timun
- 4 tangkai seledri
- 1 genggam bayam
- 1 jeruk nipis
- 1 jempol dewasa jahe
Baca Juga: Longsor Tutup 2 Hektar Sawah di Sumedang Sore Tadi, Tak Ada Korban Jiwa
Cara membuat:
- cuci apel dengan cuka apel dan rendam
- cuci timun dan potong bagian pahit
- cuci bersih seledri dan rendam bentar dalam cuka apel (kalau non organik)
- cuci bayam dan bilas dengan cuka apel
- peras jeruk nipis, tampung airnya
- cuci bersih jahe (tidak perlu kupas)
Setelah semua bahan siap maka blender semua (boleh diberi air sedikit atau tidak) kemudian saring semua bahan tadi dan dapatkan airnya.
Selain itu dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk minum 1x sehari, saat pagi atau sebelum tidur.
Baca Juga: Bikin Susah Tidur! Teror Hantu Tanpa Kepala dan Pocong Terbang di Kuburan Motor Teluk Pucung Bekasi
Lanjut, dr. Zaidul Akbar tidak menyarankan resep jus elektron yang berbahan dasar timun dan apel ini dikonsumsi oleh seorang yang mempunyai darah rendah.
"Kemudian, adapun manfaat dari jus elektron ini adalah membantu atasi sel sakit dan meradang akibat konsumsi makanan dan minuman yang membuat sampah menumpuk dalam tubuh," tutur dr. Zaidul Akbar.***