Network
Rizky juga mendapatkan teror kuntilanak yang tidak bisa dia lupakan.
Semua berawal dari gemuruh yang berasal dari loteng rumah, suara tersebut terdengar seperti pasir yang terjatuh. Benar saja saat ia masuk ke loteng, terlihat hujan pasir yang jatuh dari langit-langit loteng.
Baca Juga: CFD Buahbatu Digelar Minggu Ini, Tidak Boleh Berjualan dan Bawa Hewan Peliharaan
Mendadak ia teringat sosok kuntilanak yang ramai dibicarakan warga. Karena takut ia bergegas keluar dari loteng namun, pintu tiba-tiba terkunci dari luar. Karena panik, Rizky memanggil istrinya sambil menggedor pintu, tapi sial baginya karena tidak ada jawaban dari luar.
Tak berselang lama, tercium aroma bangkai yang sangat menyengat. Tangannya yang sedang sibuk membuka pintu, tiba-tiba gemetaran dan perasaannya tidak karuan. Saat ia menengok ke arah belakang, dilihatnya sosok kuntilanak tengah berdiri dengan hujan pasir dari atap loteng.
Semakin lemas, Rizky berusaha sekuat tenaga membuka pintu. Tidak lama, terdengar suara kuntilanak seolah-olah sedang tertawa melihatnya panik. Suara kuntilanak makin lama makin menghilang. Namun, udara dingin langsung menyelimuti sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya, ada yang memegang pundaknya.
Kembali ia menoleh ke belakang. Ternyata kuntilanak yang dilihat sebelumnya, kini tengah berada tepat di belakangnya. Tubuhnya langsung lemas dan tersungkur di depan pintu. Rizky mengungkap jika wajah kuntilanak ini sama persis dengan yang diceritakan warga. Mukanya hancur, gosong sebagian, menganga, dan mengeluarkan ulat belatung.
Baca Juga: 7 Daerah Terluas di Jabar, Juaranya Ternyata Bukan Bandung! Tapi Daerah Bagian Barat Ini
Wajah mereka saling bertatapan dan sosok kuntilanak tersebut memuntahkan belatung dan rambut yang sangat banyak dari mulutnya. Beruntung, pintu akhirnya dapat dibuka. Kemudian Rizky menceritakan kejadian menyeramkan ini kepada istrinya.
Keesokan harinya, kondisi komplek semakin tidak kondusif. Akhirnya Rizky dan beberapa warga lainnya mendatangi keluarga almarhum. Mereka menduga jika teror kuntilanak berasal dari makam keluarganya. Kesepakatan akhirnya dibuat, keluarga bersedia untuk relokasi jenazah ke makam lainnya.
