"Tek-tek-tek-tek," suara itu muncul dari balik kabut.
Ada penjual nasi goreng sedang berkeliling komplek dan menghampiri rumahnya. Anehnya, saat gerobak berhenti di depan rumah mereka, tercium aroma anyir, dan udara menjadi semakin dingin.
Saat itu hanya kakaknya saja yang tidak merasakan apapun. Karena lapar, kakak Arya langsung berteriak kepada penjual nasi goreng untuk memesan dua porsi. Saat itu kakaknya tidak melihat penjualnya dengan seksama.
Mereka berdua tidak mendapat firasat aneh apapun saat itu. Kemudian terdengar lagi suara yang sama, menandakan pesanan telah selesai dibuat.
"Tek-tek-tek-tek," kembali wajan dan spatula beradu.
Arya dan kakaknya langsung keluar rumah untuk mengambil pesanannya. Terlihat penjual nasi goreng tersebut memakai topi kerucut yang biasa dipakai di ladang.
Namun, posisi topi dan bahu penjual nasi goreng itu sejajar.
Saat penjual nasi goreng tersebut membuka topinya, alangkah terkejutnya Arya dan kakaknya karena yang dilihat mereka adalah sosok manusia tanpa kepala.