Biyan mengaku putri Pak Sutiri berparas seperti manusia biasa namun dengan tinggi badan yang tinggi dan kuping yang lancip.
Setelah menghadiri nikahan tersebut, Biyan pun mengetahui bahwa ayahnya diundang karena ketika ayahnya menjadi santri dahulu, ayahnya sudah peka terhadap hal gaib sehingga ia pernah membantu Pak Sutiri di dekat tempat wudhu dulu.
Sebagai bentuk terima kasih, Pak Sutiri pun mengundang ayah Biyan ke pernikahan putrinya.
Tidak ada unsur paksaan untuk mempercayai cerita ini, namun dari cerita ini dapat diambil pelajaran bahwa dunia manusia dan dunia gaib saling bersinggungan sehingga harus saling menghormati satu sama lain.***(Zielda Vestalira Maharani/Job Training)