Merinding! Pria Ini Hadiri Nikahan Jin di Tengah Gunung Muria Saat Malam 1 Suro

- 21 Juli 2023, 20:45 WIB
Kapan Malam 1 Suro 2023? Simak 6 mitos Tahun Baru Jawa berikut ini.
Kapan Malam 1 Suro 2023? Simak 6 mitos Tahun Baru Jawa berikut ini. /belajatiraihanfahrizi

 

MAPAY BANDUNG - Gunung memang dikenal sebagai tempat berdiamnya para makhluk gaib karena alamnya yang belum tersentuh manusia.

Sehingga sudah banyak cerita pengalaman para pendaki yang diganggu oleh para penghuni gunung.

Namun cerita kali ini tidak datang dari pendaki, melainkan seorang pria yang mengaku diundang ke pernikahan Jin di tengah gunung Muria.

Cerita ini dibagikan oleh Biyan, seorang penulis, di kanal YouTube RJL 5 yang diunggah pada tahun 2022 lalu.

Cerita bermula ketika Biyan dan keluarga sedang makan malam, tiba-tiba ayahnya menerima undangan lewat sebuah omongan di depan pintu rumah.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Bertemu Ular Menurut Primbon Jawa, Salahsatunya Bakal Ketiban Banyak Duit

Ayahnya tidak membukakan pintu untuk tamunya melainkan ia hanya diam mendengarkan maksud dan tujuan tamu itu datang ke rumah mereka.

Ketika tamu itu mengatakan bahwa Pak Sutiri akan menikahkan putrinya, ayah Biyan tanpa ragu langsung mengiyakan dan menjanjikan untuk datang ke undangan tersebut.

Saat itu Biyan masih muda sehingga ia pun tertarik untuk ikut ke pesta pernikahan di malam hari.

Hari berangkatpun tiba, Biyan dan ayahnya pergi ke Gunung Muria menggunakan motor. Perjalanan mereka dilakukan pada tanggal 27 September 2017, tepat saat malam 1 Suro.

Saat di perjalanan, Biyan merasakan motor yang mereka tumpangi menjadi sangat berat.

Ia pun segera mengeluhkan hal tersebut kepada ayahnya yang sedang membawa motor. Ayahnya yang tahu alasannya langsung mengarahkan kaca spion ke arah belakang Biyan.

"Itu penjaga Pak Sutiri," ucap ayahnya.

Baca Juga: Ngeri! Mayat Pria Ini Bau Busuk dan Kaku Seperti Batu Coran, Azab Pelaku Pesugihan

Betapa terkejutnya Biyan melihat seorang pria tinggi besar berdiri di belakangnya.

Biyan awalnya merasa takut namun ayahnya berusaha meyakinkan Biyan untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Sampailah mereka di lereng Gunung Muria di malam hari. Ayahnya langsung menitipkan motor kepada salah satu warung yang ada disana. Kemudian Biyan dan ayahnya pun melanjutnya perjalanan dengan berjalan kaki.

Biyan yang sudah merasa ada yang janggal kembali dibuat merinding ketika seorang anak kecil berwajah pucat membawa petromak.

"Tamu undangan Pak Sutiri ya? Mari saya tunjukan jalannya," ucap anak tersebut.

Baru setengah perjalanan, asap mengepul menutup pandangan Biyan. Setelah itu anak pemandu jalan itu berubah menjadi sosok tinggi besar.

Baca Juga: Kota Bandung Ingin Raih Adipura, Aparat Kewilayahan Diminta Terapkan Kang Pisman untuk Atasi Sampah

Melihat anaknya semakin ketakukan, ayah Biyan pun langsung mengatakan yang sebenarnya.

"Sebenarnya ini nikahan jin, kalau kamu sudah masuk kesana, jangan makan apa-apa," pesan ayahnya.

Biyan tak punya pilihan lain selain melanjutkan perjalanannya.

Saat masuk ke dalam hutan, Biyan dapat melihat beragam makhluk tinggi besar. Ia mengaku bahwa beberapa dari mereka terlihat seperti manusia namun dengan fitur wajah yang lebih besar dan tinggi badan yang hampir menyentuh 3 meter.

Selama di acara tersebut Biyan mengekori kemanapun ayahnya pergi, hingga ke pelaminan untuk menyalami keluarga pengantin.

Pak Sutiri, jin selaku pemilik acara tersebut, berterimakasih pada Biyan dan ayahnya telah hadir di acaranya. Ia pun memperkenalkan putrinya yang sedang menikah.

Baca Juga: Kota Bandung Ingin Raih Adipura, Aparat Kewilayahan Diminta Terapkan Kang Pisman untuk Atasi Sampah

Biyan mengaku putri Pak Sutiri berparas seperti manusia biasa namun dengan tinggi badan yang tinggi dan kuping yang lancip.

Setelah menghadiri nikahan tersebut, Biyan pun mengetahui bahwa ayahnya diundang karena ketika ayahnya menjadi santri dahulu, ayahnya sudah peka terhadap hal gaib sehingga ia pernah membantu Pak Sutiri di dekat tempat wudhu dulu.

Sebagai bentuk terima kasih, Pak Sutiri pun mengundang ayah Biyan ke pernikahan putrinya.

Tidak ada unsur paksaan untuk mempercayai cerita ini, namun dari cerita ini dapat diambil pelajaran bahwa dunia manusia dan dunia gaib saling bersinggungan sehingga harus saling menghormati satu sama lain.***(Zielda Vestalira Maharani/Job Training)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x