Menegangkan! Begini Pengakuan Kru Jejak Petualang yang Terombang-ambing dan Terdampar di Laut Lepas Papua

- 25 Juni 2023, 21:30 WIB
 Menegangkan! Begini Pengakuan Kru Jejak Petualang yang Terombang-ambing dan Terdampar di Laut Lepas Papua
Menegangkan! Begini Pengakuan Kru Jejak Petualang yang Terombang-ambing dan Terdampar di Laut Lepas Papua /Youtube Teknologi Populer

MAPAY BANDUNG - Jejak Petualang merupakan salah satu reality show yang menampilkan petualangan di alam Indonesia. Acara ini tayang di salah satu stasiun TV nasional.

Para pembawa acara dan kru secara totalitas dan profesional menyajikan perjalanan bertahan hidup di alam tanpa settingan.

Salah satu perjalanan bertahan hidup yang paling terkenal adalah eksplor Papua yang dilakukan pada 2006 lalu. Perjalanan ini juga sangat dikenang karena ada kejadian yang tidak terduga.

Sang pembawa acara, Medina Kamil, bagikan pengalaman menegangkannya terombang ambing dan terdampar di lautan lepas Papua.

Baca Juga: Wow! Paling Banyak di Kabupaten Bandung, Penduduk di Kecamatan Ini Lebih dari 200 Ribu Jiwa

Kisah ini ia bagikan lewat podcast RJL 5 yang diunggah pada tanggal 24 Juni 2023.

Medina Kamil, yang pada saat itu dipercaya menjadi pembawa acara baru di Jejak Petualang ungkap bahwa menjadi seorang presenter Jejak Petualang harus dibekali mental dan fisik yang kuat. Bahkan, ia harus dilatih di pelatihan militer.

Hingga akhirnya ia siap diberangkatkan untuk eksplor Papua selama 50 hari. Pada sebulan pertama, mereka sudah melakukan eksplor ke beberapa tempat dan suku pedalaman yang ada di Papua.

Hingga akhirnya mereka akan melakukan eksplor Timika. Para kru memulai perjalanan dari Suku Asmat ke Timika menggunakan long boat yang kemungkinan memakan waktu selama 12 jam. Mereka ditemani dengan 3 warga lokal yang biasa melintasi wilayah tersebut.

Selama perjalanan, mereka merasa baik-baik saja meskipun ombak di sekitar lumayan ganas.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung Minggu Ini dari 26 sampai 30 Juni 2023

Hingga akhirnya, mesin kapal berhenti ditengah ombak yang membuat mereka sempat tergulung ombak.

Untungnya, semuanya masih berada di dalam kapal, namun kapal sudah hampir penuh dengan air.

Belum sempat mereka mengeluarkan air, mereka kembali di hadapkan dengan ombak tinggi yang membuat 4 orang dari mereka melompat. Sementara 4 orang yang lain kembali berdiri di perahu yang terbalik.

Saat itu Medina menjadi salah satu yang melompat dan bertahan hidup dengan berpegangan pada dry box, begitupun 3 orang lainnya. Sementara itu, 3 warga lokal dan kameramen tim Jejak Petualang menyelamtkan diri dengah berdiri di atas perahu yang terbalik.

Suasana menegang karena kedua tim yang terpecah itu semakin menjauh karena ombak dan arus laut.

Baca Juga: Spoiler Revenant Episode 3: Kim Tae Ri Mulai Kehidupan Suram dengan Iblis di Tubuhnya

Hingga akhirnya Medina dengan 3 orang lainnya hilang dari pandangan 4 orang yang berada di atas perahu.

"Kita berusaha berenang cari daratan tapi kedorong lagi ke tengah laut, sampai akhirnya tengah malam, kita putuskan untuk cari pulau besok, dan semalaman kita ngambang di tengah laut," ungkap Medina.

Ia juga mengaku setiap ia terlelap, ia bermimpi ditemukan oleh para nelayan dan selamat. Namun ketika membuka mata, ia masih di tengah laut bersama ketiga temannya.

Selama kurang lebih 24 jam, keempatnya hanya bertahan hidup dengan air hujan.

Keesokan harinya, mereka berhasil menemukan pulau kecil tak berpenghuni. Keempatnya, dibantu ombak, berenang ke arah pulau hingga akhirnya sampai.

Disitulah keempatnya terjatuh lemas di atas hamparan pasir pantai.

Kemampuan mereka bertahan hidup kembali di uji. Selama di pulau, mereka berusaha menghidupkan api, memburu kepiting, mencari kerang rebung, sampai minum air resapan kayu.

Mereka juga menuliskan tanda SOS yang besar dengan harapan segera ditemukan.

Baca Juga: Niat Puasa Arafah Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, Lengkap dengan Jadwalnya

4 hari berlalu, keempatnya sudah hampir menyerah karena tidak ada harapan untuk ditemukan. Salah satu dari mereka bahkan memutuskan akan menyebrang pulau sendiri untuk mencari bantuan.

Namun, tanda baik mulai terlihat karena adanya pesawar bermanuver rendah terbang di atas mereka.

Cerita pun belum berakhir, namun kisah ini sudah menjadi kisah terkenal bagi masyarakat Indonesia di tahun 2006. Keempat kru tersebut dinyatakan selamat dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga.

Namun, salah seorang kru, yang juga salah satu orang yang terombang ambing di atas perahu, masih belum ditemui, begitupun ketiga warga lokal yang bersamanya.

Atas insiden ini, Medina merasakan kesedihan mendalam atas kehilangan temannya itu. Sampai saat ini, sudah 17 tahun Bagus Dwi menghilang.*** (Zielda Vestalira Maharani/Job Training)

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah